Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) menolak ikut rekonstruksi kasus penembakan anggota Laskar FPI. Alasannya, menjaga independensi.
KontraS juga menyatakan ada kejanggalan dalam rekonstruksi. Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti menilai keterangan polisi di awal berbeda dengan hasil rekonstruksi.
"Kami enggak lihat barang bukti, seperti mobil di TKP. Di awal, katanya ada 6 orang korban, namun berubah lagi jadi 4, lalu 2 orang, lalu ada yang melarikan diri,” kata Fatia.
Meski demikian, perbedaan dianggap wajar oleh mantan Kapolda Jawa Barat Anton Charlian. Anton juga memandang ada tidaknya kejanggalan masih belum jelas.
“Rekonstruksi ini juga bisa kapan saja berubah, karena ada novum-novum baru yang mengharuskan berubah,” kata Anton.
#MataNajwa #kapalapi