Pasca-penangkapan Ketua Umum PPP Romahurmuziy oleh KPK, partai berlambang Kabah itu mengadakan Mukernas untuk membahas kelanjutan kepemimpinan partai tersebut. PLT Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyatakan pihaknya sangat menyesali mengapa PPP bisa jatuh untuk kedua kalinya. “Sangat tragis,” katanya.
Suharso yang pernah menjadi menteri juga menegaskan, dirinya dulu menjadi menteri menjauhi urusan dengan partai. “Saya ingin membuktikan, menteri partai juga bisa bekerja profesional dan bisa dipercaya,” ujarnya. Namun, Suharso tidak menampik dirinya pernah mendengar rumor Romahurmuziy bermain jual beli jabatan di Kemenag. “Saya dengar dari orang lain. Waktu itu tidak percaya, karena kedua kader ini yang terbaik,” jelasnya.
Koordinator Bidang Hukum ICW, Donal Fariz mengatakan dugaan keterlibatan Rommy sudah menjadi rumor di internal PPP. “Saya tanya petinggi PPP, katanya sudah diingatkan berkali-kali. Berarti ini memang sudah diketahui,” ujarnya. Mantan Irjen Kemenag M. Jasin mengatakan di akhir 2016, ketua umum sudah aktif menemui kanwil-kanwil di daerah. “Saya dikirimi foto-fotonya. Saya dengar ada banderolnya. Tapi belum kami tangani, sudah diminta mundur sama Menag. Kalau wilayahnya basah, antara Rp2-3 Miliar, ada yang dibanderol Rp4 M,” ujarnya.