Bermodal panggilan jiwa dan idealisme, caleg-caleg muda ini ingin mengubah persepsi buruk tentang wakil rakyat, salah satunya soal kampanye yang menggunakan uang. Caleg muda PAN, Ahmad Azzam mengatakan dirinya setiap pagi selalu berkeliling dan berkampanye di pasar. “Di pasar itu banyak orang, saya bisa berinteraksi, membagikan stiker dan baliho,” kata Azzam yang menghabiskan modal nikah sebesar Rp25 juta untuk kampanye sebagai caleg.
Kampanye dari pintu ke pintu juga dilakukan Dara Adinda, caleg muda PSI. “Untungnya, masyarakat tahu saya tidak punya uang jadi tidak dipintai uang. Saya ini caleg sedekah, dana kampanyenya dari sedekah. Saya bilang sama ibu-ibu dapil saya, saya minta sedekah suaranya agar bisa lolos ke DPR dan memperjuangkan mereka,” kata Dara. Sementara Puteri Komarudin, anak dari politisi kawakan Golkar Ade Komarudin merasa nama besar ayahnya justru menjadi bebannya. ”Saya tidak ingin dilihat karena ayah saya, saya merasa bisa lebih dari ayah saya,” katanya.