Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan, hasil hitung cepat internal partainya mengatakan pihaknya menang. Menurut Arief, hasil hitung cepat saat ini tidak akan diakui karena semua lembaga survei dibayar. “Hasil penelitian itu bisa salah. Buktinya Pak Jokowi tidak mengklaim karena dia juga belum yakin,” kata Arief. Arief juga mengatakan pihaknya punya data dan saksi tersendiri dengan mengambil sampel 50 ribu TPS. “Hasilnya menang Prabowo,” katanya.
Sementara itu Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya menantang balik pihak BPN agar membuka hasil dan data hitung cepat internalnya ke masyarakat. Koordinator Bidang Penggalangan Khusus DPP Partai Golkar, Rizal Mallarangeng mengatakan, mengapa Jokowi tidak mengklaim kemenangan? Karena tidak ingin mendahului hasil selama masa menunggu. “Ini kedewasaan berdemokrasi. Kita akan membangun demokrasi yang lebih maju di masa depan. Kita harus mulai dari sekarang," kata Rizal Mallarangeng.