Umar Patek Minta Maaf Kepada Korban Teror Bom

Narapidana terorisme Bom Bali I, Umar Patek tak henti-hentinya mengucapkan penyesalannya kepada korban dan keluarga korban. Dalam peristiwa ini sedikitnya 202 orang tewas. Hal ini ia sampaikan saat berbincang langsung di Mata Najwa dari Lapas di Porong, Sidoarjo.

Tentang kasus Bom Bali I, ia beralasan, “Dari awal saya tidak mau. Tidak bersedia bom bali I. Tapi saya tetap diajak oleh teman saya Dulmatin. Tapi saat saya datang 95% pekerjaan sudah selesai.”

Menurut narapidana terorisme yang sedang menjalani vonis 20 tahun ini, sekarang jaringan teroris menerapkan pemahaman Takfiri. Artinya, pemahaman ini mengkafirkan orang lain yang tidak sepaham dengan kelompoknya.

“Mereka memurtadkan yang tidak sepaham yang tidak mau ikut dengan ajarannya,” katanya.

Saat ditanya @NajwaShihab apakah Umar Patek pandai merekrut?

“Saya tidak pandai untuk merekrut,” jawab Umar Patek.

Hal yang membuat Umar Patek bertaubat adalah keluarga. Menurutnya, keluarga merupakan faktor yang mendukung dirinya di saat dalam keputusasaan dan terkucilkan. “Keluarga yang mengubah jalan hidup saya,” katanya.

Lebih lanjut Umar mengatakan, “Mereka semua merangkul kepada saya. Mereka tidak ada yang membenci. Mereka merangkul. Mereka tetap menganggap sebagai saudara.” 

Dari balik penjara, Umar Patek juga mengaku banyak belajar untuk terbuka.

“Ketika saya dipindahkan ke Lapas Porong, saya merasakan berinteraksi dengan petugas. Mereka sudah seperti saudara. Begitu akrabnya. Mereka melayani dengan baik. Mereka melakukan pendekatan dengan hati,” kata Umar Patek.

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER