Lembaga pemantau DPR, Formappi, merilis rapor merah anggota DPR periode 2014-2019. Salah satu rapor merahnya adalah minimnya UU yang berhasil dibuat oleh DPR. Padahal, tiap tahun institusi ini menghabiskan uang tidak sedikit untuk menggaji para wakil rakyat namun produk legislasinya sangat minim.
Farhan yang lolos ke DPR mengatakan ingin memperbaiki kondisi DPR. Salah satunya targetnya, Farhan ingin meloloskan UU tiap setahun. Sementara Habiburokhman punya target meloloskan RUU KUHP dan KUHAP. “Saya sebagai praktisi itu gemas saja. Saya bingung, kenapa itu lama sekali. Saya sambil menunggu dilantik akan mempelajari dua RUU itu,” kata Habiburokhman.
Sedangkan Demul punya beberapa hal yang akan disorotinya, di antaranya soal aturan perlindungan masyarakat adat dan perlindungan pekerja honorer, buruh dan tani. “Saya juga mengikuti perkembangan DPR terutama soal rapor merahnya. Saya berharap bisa memperbaiki kualitas legislasi. Saya sangat konsen dengan RUU soal kejahatan seksual,” kata Krisdayanti soal targetnya di DPR.