Wregas Bhanuteja tumbuh besar di Yogyakarta dan mengenal pembuatan film untuk pertama kalinya di kota itu. Pada 2016, filmnya yang berjudul 'Prenjak' memenangkan film pendek terbaik di Semain de la Critique, Cannes Film Festival dan Piala Citra untuk film pendek terbaik di Festival Film Indonesia 2016.
Di tengah banyaknya referensi tontonan dan banjir konten, bagaimana cara kita sebagai kreator lokal untuk “bersuara” dan berkiprah di ranah global? Juga bagaimana caranya agar tetap bisa menjaga kejujuran dan integritas dalam membuat konten, melatih empati, mempertajam intuisi, serta menjadikan karya tak hanya sebagai ruang ekspresi tapi juga edukasi dan pertukaran ide lebih dalam?