BEDA BANDARA SINGAPURA-INDONESIA CEGAH CORONA
Tim Narasi melihat langsung bagaimana Singapura dan Indonesia menjaga “gerbangnya” masing-masing untuk menangkal wabah corona.
Reporter dan Juru Kamera Narasi ditugaskan untuk melakukan pengecekan langsung melihat perbandingan kedua pintu masuk di Bandara Changi, Singapura dan Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng.
Tim melakukan perjalanan pulang-pergi dari dua terminal di hari yang sama. Tim berangkat pagi hari dari Terminal 2 Soetta dan tiba di Terminal 3 Changi. Sementara, kepulangan dari Singapura dilakukan sore hari dari Terminal 1 Changi dan tiba di Terminal 2 Soetta. Saat tiba di Changi, upaya antisipasi penyebaran wabah dirasakan lebih ketat. Hand sanitizer disediakan di banyak area.
Ada pemeriksaan suhu tubuh penumpang yang tiba dari penerbangan internasional sebanyak dua kali. Sekali dengan kamera pemindai suhu tubuh dan kedua kalinya menggunakan thermal scanner, atau alat pemindai suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas.
Pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal scanner ini hanya berlaku buat penumpang yang memang dicurigai dari deteksi awal kamera pemindai suhu.
Di pesawat menuju Singapura, penumpang juga diimbau untuk melapor jika punya riwayat perjalanan ke negara dengan wabah corona.
Sementara, kala tiba kembali di Bandara Soetta, penumpang yang tiba hanya diminta mengisi formulir kartu kewasapadaan (HAC), lalu diperiksa suhu tubuh hanya satu kali.
Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan menggunakan alat thermal scanner kepada setiap penumpang yang baru turun dari pesawat bersama tim Narasi sebelum lolos pintu imigrasi.
Tim Narasi juga melihat ketersediaan hand sanitizer di pintu kedatangan Terminal 2 Cengkareng.