Pekan lalu, Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Jasa Utama kepada mantan pimpinan milisi Timor Timur propemerintah Indonesia, Eurico Guterres.
Hal ini memicu kontroversi, sehingga sejumlah organisasi masyarakat sipil menuntut Jokowi mencabut bintang jasa itu. Jokowi dinilai menyamakan kedudukan Guterres dengan sosok seperti Presiden Ketiga RI B.J Habibie dan Presiden Keempat RI Abdurrahman Wahid yang mendapatkan penghargaan yang sama.
Apalagi, Eurico pernah didakwa atas tuduhan kejahatan kemanusiaan. Kalau begitu, pantaskah Eurico mendapat penghargaan?