Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Rizal Amril
Berbagai jenis tes buta warna berikut ini bisa dicoba untuk mengecek kemampuan mata melihat warna.
Buta warna merupakan kelainan di mana mata tidak mampu menangkap spektrum warna tertentu karena faktor genetis.
Hanya saja, perlu diketahui bahwa penderita buta warna tidak hanya melulu melihat warna hitam dan putih belaka, atau buta warna total.
Selain buta warna total, terdapat pula buta warna parsial, yakni ketidakmampuan mata melihat beberapa warna saja.
Nah, untuk memastikan jenis buta warna seperti apa yang dialami, seseorang dianjurkan untuk melakukan tes buta warna.
Lantas bagaimana tes buta warna dan seperti apa cara kerjanya? Berikut ini merupakan jenis-jenis tes buta warna dan bagaimana cara kerjanya.
Tes buta warna yang satu ini terdiri dari 24 halaman yang mencakup gambar berupa titik-titik warna berbentuk pola angka.
Adapun cara tes buta warna Ishihara adalah dengan cara membaca angka-angka yang tersusun melalui titik warna tersebut.
Dalam satu buku Ishihara umumnya ada 14, 24, atau 38 gambar piringan berwarna yang berbentuk lingkaran.
Piringan berwarna tersebut memiliki istilah pseudoisochromatic, yang berarti rangkaian warna yang terlihat sama padahal tidak.
Tes ini efektif untuk mendeteksi buta warna parsial yang diderita seseorang.
Dalam tes HRR terdapat empat bagian besar dan hasilnya nanti akan digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan jenis kelainan warna yang dialami oleh seseorang.
Seseorang nantinya akan diminta untuk melihat beberapa motif gambar seperti lingkaran atau berbentuk segitiga.
Selain itu, metode tes HRR juga bisa digunakan untuk mengukur penurunan kemampuan penglihatan mata seseorang yang disertai dengan adanya beberapa penyakit mata lainnya.
Salah satu penyakit mata yang bisa dideteksi melalui metode ini adalah neuropati optic.
Tes buta warna yang satu ini berbeda dengan tes yang lainnya. Tes Hue terdiri dari 84 gradasi warna yang disusun empat baris.
Tes Hue dilakukan dengan cara mengurutkan warna-warna yang ada menjadi sebuah gradasi warna.
Biasanya dokter akan meminta seseorang mengurutkan sesuai dengan warna pelangi, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
Kemudian hasil dari Tes Hue nantinya akan dijumlah untuk mengukur seberapa ringan atau berat mata seseorang yang mengalami gangguan.
Tes buta warna ini dilakukan dengan cara menggunakan alat khusus yakni anomaloskopi, sebuah alat yang menyerupai mikroskop.
Anomaloskopi merupakan alat tes buta warna yang sangat akurat. Dalam penerapannya seseorang nantinya diminta menyesuaikan warna dengan warna yang ada dalam alat tersebut.
Demikian informasi seputar tes buta warna. Apabila merasa memiliki gangguan penglihatan, sangat dianjurkan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter mata.
KOMENTAR
Latest Comment