Populisme di Tengah Pandemi Tak Selesaikan Masalah
Sejumlah kepala negara punya beragam cara merespon pandemi COVID-19 yang bisa berdampak pada warga.
Ada yang membagikan sembako saat imbauan social distancing dilakukan, ada yang mengabaikan anjuran para ilmuwan, sampai ada yang kelewat optimistis dengan meminta warga beraktifitas seperti biasa, kendati penularan virus sedang massif.
Tindakan ini dianggap hanya mengedepankan popularitas dan pengabaian science, padahal yang dibutuhkan adalah kebijakan dan tindakan konsisten untuk melawan pandemi.
Agus Pambagio, Pakar Kebijakan Publik, menyatakan semestinya pejabat negara tidak melakukan tindakan yang menimbulkan kesan populis karena bisa berujung pada kritik masyarakat.