Krisis Iklim yang Menyapu Penghidupan Perempuan Nelayan

Nelayan, terlebih mereka yang perempuan, jadi salah satu pihak yang paling rentan terkena dampak krisis iklim. Sebutlah mereka yang tinggal di wilayah Pantura.

Banjir rob, yang kerap hadir sebagai ekses nyata dari krisis iklim, membuat hasil tangkapan mereka turun jauh hingga 50% dari sebelumnya. Tak sedikit yang terpaksa banting setir ganti sumber penghidupan.

Terlebih, sebelum derita krisis iklim menimpa, mereka kerap mendapat diskriminasi.

Mereka kesulitan mendapat pengakuan profesi sebagai perempuan nelayan di kartu identitas. Alhasil, mereka enggak bisa mendapat manfaat dari kartu nelayan dengan segudang manfaatnya: asuransi, layanan keuangan, subsidi bahan bakar, sampai bantuan COVID-19.

Padahal, kontribusi para perempuan nelayan di keluarga nelayan sebesar 48%.

Lalu, gimana nasib mereka selanjutnya?

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER