Mengabdi Tanpa Henti

Pasca-tsunami menerjang Aceh tahun 2004, penduduk di Desa Lapeng, desa terpencil di Aceh Besar, tidak bisa menyekolahkan anak-anak mereka karena tidak punya guru.

Ema Yunita dan satu rekan guru lain terpanggil. Mereka menempuh perjalanan darat dan laut yang jaraknya 420 kilometer dari Aceh Selatan untuk mengajar di sana. Kondisi yang serba kurang dan terbatas, membuat rekan Ema tak sanggup dan pergi. Jadilah Ema mengajar enam kelas seorang diri di SDN Lapeng, sekolah yang tak punya toilet dan perpustakaan.

Ema Yunita yang sudah mengajar selama 9 tahun di sana adalah satu dari banyak guru yang rela mengabdi di pelosok Indonesia. Anggaran dari Pemerintah tidak selalu mencukupi. Warga sempat bersama-sama mengumpulkan uang untuk menggaji honor guru agar roda pendidikan di Desa Lapeng tetap berjalan.

Apa yang membuat Ema bertahan? Selengkapnya di Narasi People berikut ini.

Konten ini kolaborasi Narasi x Pantene #SiapaBilangGakBisa

KOMENTAR

SELANJUTNYA

TERPOPULER