Pandangan Fahri pribadi bisa saja terlontar melalui media sosial. Gelagat demokrasi tercium, demi terbebas dari era yang otoriter. Membuat korupsi merajalela dan menjadi malapetaka, transisi lembaga inti kata Fahri jadi solusi.
Menjadi politisi penuh risiko, begitu juga dalam membela korupsi. Tambah kata Fadli, pemberantasan korupsi perlu evaluasi. Budaya dijadikan tumbal, alasan korupsi terjadi.