Tanggal 15 Juni 2023 jatuh pada hari Kamis. Terdapat beberapa perayaan yang jatuh pada tanggal tersebut, salah satunya yaitu World Elder Abuse Awareness Day (WEAAD) atau Hari Kesadaran Pelecehan Lansia Sedunia.
Selain WEAAD, terdapat beberapa peringatan lain yang jatuh pada tanggal 15 Juni.
Peringatan apa saja itu?
Hari Kesadaran Pelecehan Lansia Sedunia
World Elder Abuse Awareness Day (WEAAD) atau Hari Kesadaran Pelecehan Lansia Sedunia dirayakan setiap tanggal 15 Juni setiap tahunnya.
Pelecehan terhadap lansia atau generasi yang lebih tua merupakan isu yang serius dan masih banyak dijumpai di sekitar kita.
Beberapa bentuk pelecehan yang kerap dialami oleh lansia adalah kekerasan fisik, emosional, dan penyalahgunaan finansial.
Padahal, generasi muda seharusnya memberikan dukungan dan perlindungan kepada generasi yang lebih tua.
Hari Kesadaran Pelecehan Lansia Sedunia diinisiasi oleh International Network for Prevention of Elder Abuse (INPEA) 2006 dan ditetapkan pada tanggal 15 Juni setiap tahunnya.
Dengan adanya peringatan ini, harapannya para lansia akan lebih dihormati, dijaga martabatnya, dan dipenuhi hak-haknya.
Hari Fotografi Alam Sedunia
Tanggal 15 Juni diperingati juga sebagai Hari Fotografi Alam Sedunia. Pemandangan alam merupakan salah satu objek fotografi yang digemari oleh banyak orang.
Hari Fotografi Alam Sedunia ditetapkan oleh The North American Nature Photography Association (NANPA) pada tahun 2006.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran terkait karya yang dihasilkan oleh para fotografer serta mengingatkan kembali akan betapa rentannya sebuah objek foto.
Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN
ASEAN Dengue Day (ADD) atau Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN diperingati setiap tanggal 15 Juni oleh negara-negara anggota ASEAN.
Peringatan ini merupakan bentuk seruan kepada akan pentingnya memerangi demam berdarah.
Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pertama kali digagas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-19 di Hanoi, Vietnam, 30 Oktober 2010.
Pada 15 Juni 2011, Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN diperingati untuk pertama kalinya. Dengan adanya peringatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit demam berdarah dengue (DBD) dapat meningkat secara berkelanjutan. Terlebih, penyakit DBD masih sangat banyak dijumpai di wilayah-wilayah ASEAN, tak terkecuali Indonesia.