3 Bandara Indonesia Masuk Daftar Terburuk di Dunia, Menhub Janjikan Perbaikan

4 Januari 2024 19:01 WIB

Narasi TV

Ilustrasi bandara. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Lembaga konsumen penerbangan AirHelp menempatkan tiga bandara Indonesia ke dalam daftar bandara terburuk di dunia pada 2023. 

Ketiga bandara itu adalah Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta.

“Sebagai pakar global dalam hak-hak penumpang udara, kami tahu bahwa pengalaman Anda di bandara memengaruhi seluruh perjalanan Anda. Itu sebabnya kami memberikan peringkat kepada bandara-bandara di dunia dalam Skor AirHelp tahunan terbaru kami,” kata AirHelp melalui laman resminya. 

Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin menempati urutan terakhir yaitu 194 dalam daftar tersebut. Bandara Internasional Ngurah Rai Bali berada tidak jauh di atasnya yaitu di posisi nomor 189. Begitu pula dengan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta yang berada di nomor 185. 

Peringkat ini ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh melalui kombinasi tiga faktor yaitu ketepatan waktu penerbangan (On-Time Performance), opini pelanggan (Customer Opinion), serta ketersediaan toko dan makanan di bandara (Food and Shops). 

Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin mendapatkan skor AirHelp 6,39, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali 6,55, dan Bandara Internasional Halim Perdanakusuma Jakarta 6,63. 

Menhub janjikan perbaikan bertahap

Menanggapi survei AirHelp, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjamin akan adanya perbaikan kualitas bandara-bandara di Indonesia dari segi infrastruktur, operasional, maupun pelayanan. 

“Yang penting adalah security dan safety itu dijaga, bukan bagus-bagusan. Jadi kalau bilang yang terjelek itu belum tentu jelek," kata Menhub di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (29/12/2023). 

Meski demikian, Menhub menyebut perbaikan bandara juga harus mempertimbangkan keuangan perusahaan pengelola bandara yakni PT Angkasa Pura (Persero) I dan II yang kini telah melalui proses merger menjadi PT Angkasa Pura Indonesia. 

“Saya termasuk yang konservatif. Pokoknya gunakan uang itu dengan efisien, karena kesehatan AP itu juga hal utama. Jangan banyak aksi tetapi keuangannya jelek,” ujar Menhub.

Lebih lanjut, Menhub menyebutkan faktor estetika yang juga telah diupayakan oleh Kemenhub dengan mempercantik tampilan bandara-bandara di pelosok Indonesia. 

"Bandara Fakfak, modern sekali, dan itu bisa jadi contoh. Mentawai, bagus sekali. Tapi kan ini ada stages, dan kita beri kesempatan AP untuk meng-interrupt itu semua," pungkasnya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR