5 Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur yang Patut Diwaspadai

14 Mar 2025 09:42 WIB

thumbnail-article

Sumber: Freepik

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rusti Dian

Tidur setelah sahur dapat mengganggu proses pencernaan makanan di lambung. Saat tubuh berbaring, makanan yang belum sepenuhnya dicerna cenderung terjebak dalam lambung. Berikut bahaya langsung tidur setelah sahur.

Makanan yang terjebak di dalam lambung dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, seperti kembung dan mulas. Posisi berbaring juga dapat meningkatkan risiko refluks asam lambung, karena gravitasi tidak lagi membantu menahan makanan di lambung.

Saat tubuh tidur, sebagian besar fungsi metabolisme melambat. Makanan yang seharusnya dicerna dan diserap oleh tubuh malah tertahan di lambung. Ini dapat mengganggu keseimbangan energi, memicu rasa lemas, dan menurunkan produktivitas sepanjang hari.

Kebiasaan tidur setelah sahur dapat berkontribusi pada masalah kesehatan jangka panjang. Beberapa risiko termasuk penambahan berat badan, gangguan pencernaan kronis, dan peningkatan asam lambung yang dapat berkembang menjadi penyakit GERD.

Kebiasaan tidak sehat ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Risiko tersebut bisa meningkat seiring berjalannya waktu, terutama jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat.

Bahaya Langsung Tidur Setelah Sahur

Kenaikan Berat Badan

Tidur selepas sahur berpotensi menyebabkan penambahan berat badan. Ini disebabkan oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan cara tubuh memproses makanan.

Ketika seseorang tidur setelah makan, kalori yang seharusnya dibakar oleh tubuh sebagai energi akan disimpan sebagai lemak.

Kebiasaan ini mendorong penumpukan lemak, yang berkontribusi pada peningkatan berat badan secara khusus bagi mereka yang mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak saat sahur.

Kalori yang masuk ke tubuh saat sahur tidak akan terbakar jika individu langsung tidur. Tanpa aktivitas fisik, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori tersebut, yang berakibat pada penambahan berat badan seiring waktu.

Menghindari kebiasaan tidur setelah sahur adalah langkah awal yang penting untuk menjaga berat badan tetap ideal. Memilih untuk tetap aktif setelah sahur dan menerapkan pola makan sehat adalah dua kebiasaan yang perlu dilakukan.

Masalah Asam Lambung

Tidur setelah sahur dapat berakibat pada peningkatan asam lambung. Hal ini bisa menyebabkan beberapa gejala yang mengganggu hingga kondisi yang lebih serius.

Gejala umum yang muncul akibat naiknya asam lambung meliputi nyeri di dada, mulut pahit, dan sensasi terbakar di tenggorokan. Mereka yang sering mengalami gejala ini harus lebih berhati-hati jika terbiasa tidur setelah makan.

Tidur setelah sahur berpotensi menyebabkan refluks asam lambung, di mana asam lambung dapat mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan ketidaknyamanan hingga nyeri ulu hati. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan saat berpuasa.

Jika kebiasaan tidur setelah sahur dibiarkan dapat berkembang menjadi penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang lebih parah dan memerlukan penanganan medis.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada lapisan kerongkongan jika tidak ditangani.

Gangguan Pencernaan

Tidur sesaat setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare. Dampak ini umumnya disebabkan oleh keterlambatan proses pencernaan.

Dengan tidur setelah sahur, makanan tidak diproses dengan baik oleh tubuh, yang berpotensi menyebabkan sembelit. Di satu sisi, beberapa jenis makanan dapat menyebabkan diare tergantung pada komposisi makanan yang dikonsumsi.

Rata-rata proses pencernaan memerlukan waktu dua hingga tiga jam. Jika seseorang tidur secara langsung, proses ini dapat melambat, menyebabkan ketidaknyamanan dan masalah pada sistem pencernaan.

Gangguan pencernaan yang timbul akibat tidur setelah sahur dapat mengganggu keseimbangan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Sebagai contoh, sembelit dapat menyebabkan rasa sakit dan kembung, serta mempengaruhi suasana hati seseorang.

Efek pada Kualitas Tidur

Tidur setelah sahur dapat menyebabkan kualitas tidur yang buruk. Individu mungkin merasa gelisah atau tidak nyaman saat tidur, yang membuat turun kualitas waktu tidur mereka.

Makanan tinggi lemak yang sering dikonsumsi dapat memperburuk masalah ini, meningkatkan rasa tidak nyaman saat tidur. Oleh karena itu, menjaga pilihan makanan saat sahur sangat penting.

Posisi tidur yang tepat saat membutuhkan waktu antara makan dan tidur juga sangat penting. Sebaiknya, seseorang tidak langsung berbaring, tetapi pilih posisi setengah duduk atau melakukan aktivitas ringan.

Risiko Serius Lainnya

Tidur setelah sahur dapat menyebabkan beberapa risiko kesehatan yang lebih serius. Salah satu risiko jangka panjang dari kebiasaan tidur setelah sahur adalah meningkatnya stroke. Hal ini diakibatkan oleh kombinasi dari tekanan darah tinggi dan gangguan pada aliran darah ke otak yang dapat terjadi akibat tidur setelah makan.

Kebiasaan tidur setelah sahur berpotensi meningkatkan risiko serangan jantung. Jika makanan yang dikonsumsi terlalu berat, dan langsung diikuti dengan tidur, ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah.

Untuk menghindari bahaya tidur setelah sahur, disarankan untuk memberikan jeda waktu antara makan dan tidur setidaknya 2-3 jam. Selama waktu ini, seseorang dapat melakukan aktivitas ringan seperti membaca atau mengaji.

Selain itu, mengatur pola makan yang sehat dan seimbang saat sahur juga sangat penting agar tidak merasa terlalu kenyang dan mengantuk.

Menjaga pola hidup sehat, termasuk menghindari tidur setelah sahur sangat penting untuk kesehatan jangka panjang. Seiring dengan menerapkan pola makan sehat, menghindari kebiasaan tidur setelah sahur merupakan langkah cerdas untuk menjaga kesehatan tubuh.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER