Pemerintah Indonesia dan Prancis telah mengimplementasikan strategi baru dalam kolaborasi budaya mereka, yang ditandai dengan tanda tangan lima kerangka kerja sama yang ditandatangani oleh Menteri Kebudayaan Indonesia, Fadli Zon, dan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati. Kerja sama ini mencerminkan pentingnya kolaborasi budaya yang dapat memperkuat hubungan antarnegara dan memfasilitasi pertukaran ide, praktik, dan inovasi budaya antara kedua negara.
"Ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan diplomasi budaya antara Indonesia dan Prancis. Melalui lima kerja sama ini kita tidak sekadar menjalin relasi antar institusi, melainkan mempertemukan para pelaku budaya, membangun ruang kolaborasi lintas peradaban dan generasi," kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Acara penandatanganan berlangsung di Candi Borobudur, yang merupakan salah satu situs warisan dunia UNESCO, dan dilaksanakan sebagai bagian dari kunjungan resmi Presiden Prancis, Emmanuel Macron, ke Indonesia. Dalam forum Dialog Budaya Indonesia-Prancis tersebut, para menteri menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya menyangkut aspek institusional, tetapi juga menciptakan ruang kolaborasi bagi para pelaku budaya. Visi Bersama Indonesia-Prancis 2050 menjadi acuan dari kerjasama yang telah disepakati, di mana keduanya berkomitmen untuk memperkuat kesepahaman dalam berbagai bidang kebudayaan.
Kerja Sama di Bidang Permuseuman
Salah satu kerangka kerja sama yang dijalin mencakup bidang permuseuman, di mana Kementerian Kebudayaan Indonesia dan Kementerian Kebudayaan Prancis berkomitmen untuk melakukan pameran bersama. Pameran ini tidak hanya akan menampilkan kekayaan budaya dari masing-masing negara, tetapi juga memfasilitasi pertukaran kuratorial antara museum-museum di kedua negara. Digitalisasi koleksi juga menjadi fokus utama, dengan harapan dapat meningkatkan akses publik terhadap warisan budaya yang dimiliki.
“Kolaborasi antar negara harus melibatkan langsung para pelaku dan pendorong inovasi budaya hari ini. Karena dari merekalah, wajah masa depan budaya Indonesia dan dunia akan ditentukan,” ujar Fadli.
Melalui kerjasama ini, diharapkan masyarakat Indonesia dan Prancis dapat lebih mudah mengakses dan memahami kekayaan budayanya masing-masing. Hal ini juga berpotensi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian warisan budaya yang ada.
Kolaborasi dalam Film dan Audiovisual
Kerja sama di bidang film dan audiovisual menjadi salah satu pilar penting lain dalam hubungan kebudayaan Indonesia dan Prancis. Kedua negara sepakat untuk membangun ekosistem film yang lebih kuat, melalui pertukaran sineas dan produksi bersama. Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta karya-karya film berkualitas yang dapat ditampilkan di festival-festival internasional.
Pertukaran ini juga melibatkan kegiatan di festival film, di mana filmmaker dari kedua belah pihak dapat saling berkolaborasi dan mempelajari pengalaman satu sama lain. Melalui kerja sama ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisi di industri film global dan meningkatkan eksposur kultur kebudayaannya.
Pengembangan Kapasitas Perfilman
Salah satu kerangka kerja sama yang sangat bermanfaat bagi sineas muda Indonesia adalah pengembangan kapasitas perfilman. Melalui kerja sama dengan La Fémis, salah satu sekolah film terkemuka di Prancis, program residensi dan pelatihan bagi sineas muda diadakan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan serta meningkatkan kemampuan produksi dan pengembangan cerita, sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih inovatif dan berkompetisi di tingkat internasional.
Pengembangan ini tidak hanya diharapkan dapat melahirkan sineas-sineas berkualitas, tetapi juga akan memperkuat jaringan antara para pelaku film di Indonesia dan Prancis. Dengan demikian, munculnya kolaborasi dalam perfilman dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan industri kreatif di Indonesia.
Riset dan Studi Koleksi Budaya
Riset dan studi koleksi budaya merupakan bagian integral dari kerja sama strategis ini. Bagian ini akan dilakukan antara Indonesian Heritage Agency dan École française d’Extrême-Orient (EFEO). Fokus utama dari kerjasama ini adalah penelitian lintas disiplin yang berhubungan dengan sejarah, arkeologi, dan warisan budaya Asia Tenggara, khususnya yang terkait dengan peninggalan Indonesia.
Kolaborasi ini membuka peluang bagi peneliti dari kedua negara untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman serta melakukan penelitian bersama yang akan mendalami berbagai aspek koleksi budaya. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan muncul pemahaman yang lebih dalam mengenai kekayaan warisan budaya yang dimiliki Indonesia dan Prancis, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap pelestarian budaya.