Fidyah adalah istilah yang merujuk pada kewajiban membayar kompensasi atau pengganti atas ketidakmampuan untuk menjalani ibadah puasa.
Dalam konteks puasa, fidyah berarti memberikan suatu bentuk tawaran, seperti makanan, kepada orang-orang yang menjalani kehidupan dengan kesulitan, sebagai ganti atas puasa yang ditinggalkan.
Berdasarkan Quran surah Al-Baqarah ayat 184, fidyah dijelaskan sebagai langkah bagi mereka yang tidak dapat menjalankan puasa karena alasan tertentu.
Perbedaan antara fidyah dan qadha terletak pada mekanisme penggantiannya. Qadha adalah mengganti puasa yang ditinggalkan pada waktu yang lain, yaitu berpuasa pada hari-hari lain setelah bulan Ramadan.
Namun, bagi mereka yang tidak mampu menjalankan puasa sama sekali, fidyah menjadi pilihan yang diizinkan untuk menunaikan kewajiban tersebut.
Hukum fidyah bagi seseorang yang memiliki hutang puasa karena ketidakmampuan tertentu adalah wajib untuk dipenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kriteria orang yang boleh membayar fidyah
1. Orang lanjut usia
Orang tua renta atau lanjut usia yang tidak lagi memiliki kekuatan fisik untuk berpuasa termasuk dalam golongan yang diperbolehkan membayar fidyah.
Sebagian besar dari mereka berada dalam kondisi fisik yang menurun dan cenderung tidak mampu untuk melaksanakan puasa tanpa risiko kesehatan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, mereka seharusnya mengganti hari puasa yang ditinggalkan dengan membayar fidyah, sebagai bentuk pengganti atas kewajiban yang tidak dapat dipenuhi.
2. Ibu hamil dan menyusui yang berisiko
Ibu hamil atau menyusui yang berada dalam kondisi kesehatan yang dapat membahayakan diri atau anaknya juga diperbolehkan untuk tidak berpuasa dan mengganti dengan fidyah.
Ketika ibu dalam kondisi lemah atau jika berpuasa dapat berisiko bagi kesehatan janin, maka membayar fidyah menjadi pilihan yang lebih baik. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu serta anak yang dilahirkannya.
3. Orang sakit parah tanpa harapan sembuh
Individu yang menderita sakit parah dengan kemungkinan sembuh yang sangat kecil juga termasuk dalam kategori yang diberikan keringanan untuk membayar fidyah.
Dalam hal ini, jika seseorang menderita penyakit yang membuatnya tidak bisa berpuasa dan tidak ada harapan untuk sembuh, maka ia dapat membayar fidyah sebagai pengganti atas puasa yang ditinggalkan.
4. Orang yang meninggal dengan utang puasa
Orang yang telah meninggal dunia dan masih memiliki utang puasa juga diwajibkan untuk membayar fidyah. Dalam hal ini, tanggung jawab untuk membayar fidyah tersebut beralih kepada ahli waris atau keluarga yang ditinggalkan.
Mereka berkewajiban memenuhi fidyah bagi almarhum sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan.
5. Pekerja berat yang tidak bisa berpuasa
Golongan lain yang diperbolehkan membayar fidyah adalah mereka yang bekerja dalam kondisi berat dan tidak memungkinkan mereka untuk berpuasa.
Dalam situasi seperti ini, mereka dapat melaksanakan fidyah sebagai pengganti kewajiban berpuasa, dengan memahami risiko yang ada pada kesehatan mereka.
Selain kelima kriteria di atas, terkadang ada juga individu yang menunda pelaksanaan qadha puasa secara sengaja tanpa alasan yang dibenarkan. Dalam hal ini, mereka akan dikenakan kewajiban untuk membayar fidyah sebagai konsekuensi tanggung jawab atas keterlambatan tersebut.
Selain itu, mereka juga diwajibkan tetap melakukan qadha puasa apabila kondisi memungkinkan.
Proses dan tata cara membayar fidyah
Cara menghitung jumlah fidyah yang dibayarkan
Untuk menghitung jumlah fidyah yang harus dibayarkan, seseorang perlu memperhitungkan jumlah hari puasa yang ditinggalkan. Setiap hari puasa yang tidak dilaksanakan harus dibayar dengan satu porsi makanan atau nilai setara lainnya.
Dalam praktiknya, satu hari puasa memerlukan pembayaran fidyah sebesar satu mud makanan, yang setara dengan sekitar 675 gram.
Jangka waktu pembayaran fidyah
Pembayaran fidyah dapat dilakukan sebelum bulan Ramadan mendatang bagi seseorang yang sudah mengetahui bahwa mereka tidak akan dapat berpuasa. Namun, jika pembayaran fidyah diundurkan hingga bulan Ramadan, hal tersebut juga diperbolehkan.
Maka, penting bagi setiap orang yang termasuk ke dalam kriteria di atas untuk segera menunaikan kewajibannya agar tidak menimbulkan beban yang semakin besar.
Alternatif pembayaran fidyah
Sebagai alternatif, fidyah juga dapat dibayarkan dalam bentuk uang. Ini memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin segera menyelesaikan tanggung jawab mereka tanpa harus menyiapkan makanan secara fisik.
Sebagai contoh, di beberapa daerah, nilai fidyah dalam bentuk uang telah ditetapkan oleh lembaga amil zakat, membuatnya lebih mudah bagi individu untuk memenuhi kewajiban fidyah mereka.
Dengan memahami kriteria dan tata cara pembayaran fidyah yang sahih, diharapkan setiap individu bisa lebih baik dalam menjalankan kewajibannya, terutama menjelang bulan suci Ramadan.