10 Desember 2023 15:12 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Rizal Amril
Empat anak ditemukan tewas berjejer di dalam sebuah rumah kontrakan di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Rabu (6/12/2023).
Keempat anak tersebut masing-masing berumur 1 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 6 tahun. Mereka tewas dibunuh oleh ayahnya, Panca Darmansyah (41).
Berikut tujuh fakta ditemukannya empat anak tewas di Jagakarsa dan kronologi kejadiannya.
Pada Rabu (6/12/2023), warga Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan digemparkan dengan penemuan empat anak tewas di salah satu rumah kontrakan. Keempat anak ini berinisial VA (6), SP (4), AR (3), dan AS (1).
Penemuan ini berawal dari keluhan warga soal bau tak sedap yang sangat menyengat. Masing-masing dari mereka membongkar plafon rumah, tetapi sumber bau tersebut tak kunjung ditemukan.
“Terus tadi pagi tetangga nelpon saya, dia bilang, ‘Pak Irwan tolong ada bau bangkai di sekitar rumah Pak P, baunya nggak enak’,” ujar salah seorang warga di sekitar TKP bernama Irwan.
Tak lama kemudian, aparat datang ke rumah tersebut dan masuk ke dalam rumah. Aparat menemukan empat anak tewas di salah satu kamar. Jasadnya diletakkan berjejeran di sana.
Selain menemukan empat anak, ayah mereka, Panca ditemukan terlentang di kamar mandi. Diduga ia sempat melakukan percobaan bunuh diri lantaran terdapat luka di pergelangan tangan dan pisau.
“(Saksi) masuk ke dalam, pertama melihat pelaku di kamar mandi dalam posisi miring dengan pisau nancap di perut,” jelas Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro pada Kamis (7/12).
Aparat yang berada di TKP langsung mengevakuasi jasad korban dan ayah korban. Beruntungnya, Panca masih selamat dari percobaan bunuh diri tersebut.
“Yang jelas orangtua ini yang diduga sebagai pelaku, hendak bunuh diri juga, tapi masih selamat,” tambahnya.
Aparat juga menemukan tulisan “Puas Bunda Tx (Thanks) for ALL” di lantai salah satu ruangan. Tulisan ini dibuat dengan cairan merah mirip darah. Namun, aparat belum bisa memastikan tulisan tersebut dibuat oleh Panca kepada istrinya, D.
“Tulisan berwarna merah, tapi masih kami dalami, karena kami tidak boleh berandai-andai,” ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari Kompas.com.
Tetangga pun menceritakan tentang gerak-gerik mencurigakan dari Panca. Ia tak terlihat keluar dari rumah sejak Minggu (2/12).
Tetangga juga sempat menanyakan keberadaan empat anaknya, tetapi Panca menjawab bahwa mereka sedang dititipkan ke teman.
“Pada hari Minggu, anak-anak empat ini nggak keluar, biasanya kan pada main anak-anak,” ujar Ketua RT 004 RW 03 Jagakarsa, Yakub pada Kamis (7/12), dikutip dari detikNews.
Pada Rabu (6/12), Irwan menceritakan soal Panca yang sempat meminta empat botol minuman isotonik. Pelaku menelepon Irwan sekitar pukul 09.30 WIB. Ketika diantarkan, Panca tak keluar dari rumah dan meminta Irwan meletakkan minuman di depan pintu rumah kontrakan.
Keluarga Panca baru setahun tinggal di kontrakan tersebut. Menurut Yakub, Panca sudah tidak bekerja selama lima bulan. Sebelumnya, Panca sempat bekerja menjadi sopir.
Selama ini, D yang bekerja untuk menghidupi keluarga dan membayar cicilan kontrakan. Mereka nyaris diusir dari kontrakan karena sudah empat bulan tidak membayar uang kontrakan. Terakhir mereka membayar kontrakan pada 4 Agustus 2023.
Pemilik kontrakan, Asmaro berulang kali menagih pembayaran kontrakan tersebut. Namun, Panca hanya menjawab akan membayarnya. Asmaro pun memberikan tenggat waktu hingga 15 Desember 2023.
“Dengan pertimbangan saya, kasihan dia punya anak kecil, kebetulan lagi nggak kerja. Istrinya saja yang kerja,” ujar Asmaro dikutip dari detikNews.
Salah seorang tetangga bernama Titin menyebut puncak permasalahan dalam keluarga tersebut terjadi pada Sabtu (2/12). Saat itu, adik D datang ke kontrakan untuk mengantar kakaknya bekerja.
Ia sempat mengetuk pintu, tetapi tak ada jawaban. Ia pun langsung menendang pintu dan mendapati kakaknya tengah dianiaya oleh Panca. D tergeletak di kursi dengan kondisi terluka dan muntah darah. Ia pun langsung dibawa dan dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia sempat meminta Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk mendatangi rumah dan melihat situasi. Sayangnya, anggota Babinsa ini tak mendapatkan jawaban dari rumah ketika berkunjung pada Senin (4/12).
Adik D juga melaporkan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Panca terhadap D kepada Polsek Jagakarsa. Panca pun sudah dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Namun, ia beralasan masih menunggu empat anaknya.
“Saat akan melakukan pemeriksaan, Saudara P menyampaikan masih menunggu anak-anaknya karena ibunya masih di RS,” ujar Kombes Ade pada Rabu (6/12).
Setelah melakukan penyidikan dan olah TKP, polisi menetapkan Panca sebagai tersangka pembunuhan terhadap empat anaknya di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hal ini disampaikan pada Jumat (8/12) malam oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro.
“Penetapan tersangka inisial P dalam kasus pembunuhan empat orang anak yang terjadi Kebagusan, Jakarta Selatan,” ucap Bintoro.
Ia menyita HP dan laptop yang digunakan pelaku untuk merekam sebelum dan saat kejadian. Pihak kepolisian juga akan melakukan autopsi kepada korban dan hasilnya akan digunakan sebagai alat bukti.
KOMENTAR
Latest Comment