Di era kemajuan teknologi digital, sulit untuk menjauhkan anak-anak dari gawai dan paparan konten di internet. Tanpa pengawasan yang tepat, anak dapat terpapar konten yang bersifat negatif seperti pornografi.
Orang tua yang mendapati anak mengonsumsi konten dewasa umumnya akan merasa panik, bingung, hingga marah. Namun, orang tua sebaiknya tetap tenang dan jangan langsung memarahi anak.
Reaksi emosional dapat membuat anak merasa takut dan cenderung bersembunyi. Sembari menunggu situasi lebih kondusif dan tenang, orang tua dapat memberikan waktu kepada anak untuk merenung sebelum mendiskusikan kejadian tersebut.
Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka tonton dan bagaimana perasaan mereka setelah menyaksikannya. Pendekatan ini dapat membantu orang tua memahami konteks dan reaksi emosional anak terhadap konten tersebut.
Pentingnya edukasi seks untuk anak
Orang tua perlu memasukkan pendidikan seks sebagai salah satu bagian penting dari pengasuhan.
Saat berbicara dengan anak setelah mereka melihat konten dewasa, orang tua perlu mengajarkan tentang batasan privasi dan bagian-bagian tubuh yang sifatnye privat. Mengedukasi anak mengenai apa yang dianggap pantas dan tidak pantas akan membantu mereka memahami pentingnya menjaga diri.
Selain itu, diskusikan juga tentang kehidupan seksual yang sehat. Tekankan kepada anak bahwa tidak semua yang ditampilkan dalam konten dewasa adalah representasi dari kenyataan. Penjelasan ini penting agar anak tidak terjebak dalam pandangan yang salah mengenai hubungan intim.
Cari tahu sumber akses konten pornografi
Setelah membicarakan konten yang ditonton, orang tua perlu menyelidiki bagaimana anak dapat mengakses tayangan tersebut. Tanyakan dari mana mereka menemukannya, apakah sengaja mencarinya, atau mendapatkannya secara tidak sengaja.
Selain itu, penting juga untuk memeriksa riwayat pencarian di perangkat anak. Dengan cara ini, orang tua dapat memahami lingkungan sosial dan pengaruh teman yang mungkin berkontribusi terhadap akses mereka pada konten dewasa.
Diskusi mengenai hal ini harus dilakukan dengan lembut, agar anak merasa nyaman untuk berbagi informasi.
Mengatasi rasa malu dan ketidaknyamanan anak
Ketika anak ketahuan menonton konten dewasa, mereka mungkin merasa sangat malu. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mmevalidasi perasaan anak dan memberikan dukungan moral serta pemahaman.
Orang tua dapat menjelaskan bahwa rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang bersifat seksual adalah bagian dari perkembangan alami. Untuk membantu mengalihkan perhatian anak, ajaklah mereka mencari konten yang bermanfaat dan sesuai untuk usia mereka.
Pendekatan ini dapat mengurangi rasa malu dan canggung serta menciptakan suasana yang lebih positif antara anak dan orang tua.