"Saya ingin tanya, bagaimana tanggapan Bapak tentang keluhan adanya kelompok-kelompok minoritas yang ingin membuat tempat ibadah, tapi sangat sulit karena faktor-faktor yang dipersulit oleh birokrasi dan sebagainya."
Calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan keprihatinan atas keluhan kelompok minoritas yang mengalami kendala dalam proses mendapatkan izin untuk membangun tempat ibadah.
Ketua Umum Partai Gerindra ini lalu meminta tanggapan dari dua pesaingnya di Pilpres 2024 yakni calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo dan calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan.
"Saya kira yang sangat dirasakan oleh banyak kelompok, terutama kelompok minoritas, Pak. Saya ingin tanya, bagaimana tanggapan Bapak tentang keluhan adanya kelompok-kelompok minoritas yang ingin membuat tempat ibadah, tapi sangat sulit karena faktor-faktor yang dipersulit oleh birokrasi dan sebagainya," tanya Prabowo di acara debat perdana capres yang diselenggarakan di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol No. 29, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Ganjar Pranowo memberikan jawaban yang menekankan pentingnya pendidikan budi pekerti dan pengertian antar-agama. Menurutnya, melibatkan tokoh agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan tokoh masyarakat dalam proses pengambilan keputusan sehari-hari dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik antar-kelompok.
"Sekarang Bapak Mahfud kemarin di Sabang berbicara dengan banyak tokoh agama. Agar di samping pendidikan agama, mereka memberikan juga pendidikan budi pekerti. Agar kemudian dia bisa mengerti sejak awal bagaimana berbeda dalam suku agama golongan sehingga mereka akan bisa bareng-bareng memahami," tambah Ganjar.
Sementara itu, Anies Baswedan menjawab dengan memberikan contoh konkretnya di Jakarta. Ia menyatakan bahwa selama kepemimpinannya, banyak izin gereja yang sudah lama mandek berhasil diselesaikan.
Anies juga menekankan bahwa ia secara pribadi telah memastikan umat agama mendapatkan izin untuk mendirikan tempat ibadah, baik itu masjid, gereja, atau tempat ibadah lainnya.
"Dan kalau boleh saya laporkan, dalam sejarah Gubernur Jakarta, yang paling banyak memberikan izin rumah ibadah adalah Gubernur Anies Baswedan. Termasuk, ketika umat Islam mau mendirikan masjid dan tidak bisa mendapat izinnya, saya bicara. Ketika umat Kristen mau mendidikan gereja, tidak bisa mendapatkan izin dari masyarakat, saya bicara. Dan semuanya akhirnya mendapatkan izin untuk bisa beribadah," tegas Anies.