Mengenal Aplikasi Bluesky, Medsos Baru Calon Pesaing Twitter

11 Juni 2024 13:06 WIB

Narasi TV

Ilustrasi aplikasi BlueSky. Sumber: ANTARA.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Pengguna media sosial X (sebelumnya Twitter) kembali mempertimbangkan opsi untuk berpindah ke aplikasi Bluesky. Pasalnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengancam akan memblokir X karena mengizinkan peredaran konten pornografi. 

X belum lama ini menambahkan klausul dalam peraturannya yang mengizinkan pengguna untuk mengunggah konten dewasa dan eksplisit dengan beberapa peringatan. Aturan baru ini sebenarnya tidak mengejutkan mengingat CEO X Elon Musk sebelumnya telah menguji coba penyebaran konten dewasa melalui komunitas not safe for work (NSFW) di X.

“Ekspresi seksual, baik secara visual maupun tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi seni yang sah. Kami mendukung kebebasan orang dewasa untuk menikmati dan menciptakan konten yang menunjukkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas,” demikian bunyi aturan terbaru X terkait konten dewasa. 

Kebijakan X vs UU ITE

Kebijakan X ini bertentangan dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) Pasal 27 ayat 1 yang secara tegas melarang pendistribusian konten yang melanggar kesusilaan. Jika aturan terbaru X juga diterapkan di Indonesia, aplikasi berbasis teks itu terancam diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). 

Menyikapi hal ini, warganet terutama pengguna X mulai menyiapkan skenario jika X benar-benar akan diblokir di wilayah Indonesia. Aplikasi Bluesky menjadi salah satu opsi yang cukup banyak dilirik. 

Lalu, apa itu Bluesky, aplikasi media sosial baru yang disebut-sebut akan menjadi pesaing X?

Apa itu Bluesky?

Bluesky merupakan aplikasi media sosial terdesentralisasi yang dibuat oleh Jack Dorsey, mantan CEO sekaligus pendiri Twitter. Aplikasi ini memiliki tampilan dan fitur yang sangat mirip dengan X. 

Bluesky dirancang menggunakan jaringan komunikasi bernama AT Protocol yang memungkinkan pengguna untuk memilih host atau server mereka sendiri untuk terhubung ke jaringan Bluesky.

Dengan desain yang terdesentralisasi, Bluesky berpotensi untuk menyaingi platform media sosial yang tersentralisasi seperti Twitter. Sebab, pengguna akan dapat merasakan pengalaman percakapan yang lebih terbuka. 

Sejak Twitter dibeli oleh Elon Musk pada 2022 dan berubah nama menjadi X pada 2023, banyak pengguna yang mempertimbangkan untuk pindah ke aplikasi sejenis, salah satunya Bluesky. 

Namun, pada saat itu, Bluesky dikembangkan sejak 2019 masih dalam tahap uji coba dan belum dapat diakses oleh publik. Hanya sejumlah kecil pengguna dengan undangan khusus yang bisa menggunakannya. 

Kini, aplikasi berlogo kupu-kupu itu telah tersedia di Play Store dan App Store dan dapat diunduh secara gratis oleh seluruh pengguna. Bluesky juga tersedia dalam versi web yang dapat diakses melalui browser

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR