21 Mei 2023 09:05 WIB
Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan
Editor: Margareth Ratih. F
Ransomware LockBit viral dan dianggap virus komputer yang sangat merugikan! PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk (BSI) menjadi korban serangan ransomware oleh kelompok penjahat siber bernama LockBit.
Serangan tersebut mengakibatkan data BSI yang dienkripsi dibocorkan ke dark web setelah permintaan tebusan tidak dituruti oleh BSI.
Peretasan data untuk memeras perusahaan
Dilansir dari kaspersky.com pada Selasa (16/05/2023) lalu, Ransomware LockBit adalah perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk memblokir akses pengguna ke sistem komputer dan meminta tebusan sebagai imbalannya.
Ransomware ini secara otomatis mencari target berharga, menyebarkan infeksi, dan mengenkripsi semua sistem komputer yang dapat diakses dalam jaringan.
LockBit sering digunakan dalam serangan yang ditargetkan terhadap perusahaan dan organisasi. Kelompok ini menggunakan berbagai ancaman, termasuk menghentikan operasi penting secara tiba-tiba, meminta keuntungan finansial sebagai tebusan, serta mencuri dan mempublikasikan data secara ilegal jika korban tidak mematuhi permintaan mereka.
Kaspersky menyebut Ransomware LockBit sebagai salah satu serangan ransomware baru dalam serangkaian serangan pemerasan yang terjadi secara luas.
Ransomware ini sebelumnya dikenal sebagai ransomware ABCD dan telah berkembang menjadi ancaman unik di dalam lingkup alat pemerasan. LockBit fokus pada perusahaan dan organisasi pemerintah daripada individu.
Pertama terdeteksi pada 2019
Serangan menggunakan LockBit pertama kali terdeteksi pada September 2019 dengan julukan virus ABCD, mengacu pada ekstensi file yang digunakan dalam proses enkripsi.
Target utamanya adalah organisasi di Amerika Serikat, China, India, Indonesia, Ukraina, serta beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris, dan Jerman.
Sasaran utama Ransomware LockBit adalah perusahaan dan organisasi yang dianggap memiliki kendala dalam membayar tebusan atau memiliki dana yang cukup untuk membayar.
Karena itu, serangan ini meluas ke perusahaan-perusahaan besar, mulai dari layanan kesehatan hingga lembaga keuangan.
LockBit beroperasi sebagai ransomware layanan (RaaS) di mana para pelaku dapat menyewa serangan dengan meletakkan deposit dan mendapatkan keuntungan dari serangan yang disewakan.
Pembayaran tebusan dibagi antara tim pengembang LockBit dan para penyerang afiliasi, yang menerima sebagian besar dana tebusan.
Serangan ransomware semacam ini menunjukkan pentingnya keamanan siber yang kuat bagi perusahaan dan organisasi. BSI dan pihak terkait sedang berupaya untuk menangani dampak serangan ini dan memastikan keamanan data di masa depan.
Dengan meningkatnya ancaman serangan ransomware, penting bagi semua perusahaan dan organisasi untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan dan kesadaran akan praktik terbaik dalam melindungi sistem dan data mereka.
Demikian informasi mengenai ransomware LockBit yang dan dianggap virus komputer yang sangat merugikan.
KOMENTAR
Latest Comment