Apa Itu Stakeholder? Pengertian, Jenis, dan Perannya dalam Bisnis

1 April 2023 12:04 WIB

Narasi TV

Ilustrasi pola struktur sebuah lembaga. Sumber: Freepik.

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Margareth Ratih. F

Ketika membicarakan soal bisnis, sering kali kita mendengar istilah stakeholder. Istilah ini sebenarnya dapat dijumpai di luar dunia bisnis dan kerja, contohnya di berbagai lembaga atau instansi serta pemerintahan. 

Banyak orang mengasosiasikan istilah stakeholder dengan orang-orang yang memiliki jabatan tinggi. Padahal, anggapan itu tidak sepenuhnya tepat. 

Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan stakeholder?

Pengertian stakeholder

Dilansir dari Finance Strategist, stakeholder atau pemangku kepentingan adalah individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis atau usaha.

Stakeholder memiliki kemampuan untuk memengaruhi maupun dipengaruhi oleh bisnis tersebut. 

Contoh stakeholder dalam suatu usaha antara lain pegawai, konsumen, investor, pemegang saham, supplier, hingga pemerintah.

Setiap stakeholder memiliki maksud dan kepentingannya masing-masing. Misalnya, pemegang saham ingin supaya perusahaan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya. Sementara itu, pegawai menginginkan kompensasi yang maksimal atas kerja mereka. 

Untuk dapat mencapai kesuksesan, perusahaan perlu menyelaraskan perbedaan kepentingan di antara para stakeholder. Oleh karena itu, mengidentifikasikan tiap-tiap stakeholder menjadi salah satu kegiatan yang paling penting dalam sebuah usaha.

Jenis-jenis stakeholder

Secara umum, stakeholder dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu stakeholder internal dan eksternal. 

Stakeholder internal adalah mereka yang secara langsung terdampak oleh kesuksesan maupun kegagalan perusahaan. Jenis stakeholder ini biasanya memiliki kepemilikan saham di perusahaan. 

Contoh dari stakeholder internal yaitu pemegang saham, investor, dan karyawan perusahaan.

Sementara itu, stakeholder eksternal adalah orang-orang yang memiliki kepentingan terkait kesuksesan bisnis, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan perusahaan. 

Contoh stakeholder eksternal adalah konsumen, supplier, pemerintah, dan masyarakat setempat. 

Peran dan fungsi stakeholder dalam perusahaan

Peran dan fungsi stakeholder antara lain:

  • Membuat keputusan

Stakeholder utama seperti pemilik perusahaan atau dewan direksi memiliki kekuatan untuk mengambil keputusan dan mengusulkan ide bagi perusahaan.

Para stakeholder di tingkat atas ini biasanya akan mengadakan rapat bersama eksekutif perusahaan serta pemegang saham untuk mengambil keputusan terkait jalannya bisnis. 

Mereka juga memiliki kewenangan untuk menunjuk serta memecat CEO perusahaan.

  • Mengarahkan manajemen

Para pemangku kepentingan seperti dewan direksi juga dapat terlibat langsung dalam manajemen perusahaan. 

Beberapa bisnis swasta atau perusahaan terbuka memberikan kesempatan bagi investor besar untuk turut berpartisipasi dalam operasional bisnis pada level manajerial. 

  • Mendukung keuangan

Investor sebagai salah satu stakeholder dalam perusahaan dapat kapan saja menambah atau mengurangi investasi mereka. Keputusan ini tentunya diambil dengan mempertimbangkan mempertimbangkan kondisi finansial perusahaan. 

Hal ini membuat perusahaan sangat bergantung dengan keberadaan investor. Oleh karena itu, perusahaan perlu menjalin hubungan baik dengan stakeholder satu ini. 

  • Menjalankan operasional perusahaan

Stakeholder seperti pegawai atau karyawan berperan dalam menjalankan operasional perusahaan. Mereka bertanggung jawab untuk mengimplementasikan keputusan-keputusan yang telah diambil oleh stakeholder di tingkat atas. 

Peran karyawan sangat penting dalam menjaga jalannya sebuah proyek bisnis. 

  • Tanggung jawab sosial

Perusahaan perlu menjaga hubungan baik antara bisnis dengan para stakeholder, baik internal maupun eksternal. 

Untuk itu, perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR) terhadap para stakeholder-nya. 

Berikut ini beberapa contoh tanggung jawab perusahaan terhadap tiap-tiap stakeholder:

  • Tanggung jawab sosial terhadap karyawan

Perusahaan wajib memberikan fasilitas yang nyaman dan sesuai kepada para karyawannya. Selain itu, perusahaan juga harus memenuhi gaji pegawai sesuai dengan perjanjian kerja yang tertulis. 

  • Tanggung jawab sosial terhadap konsumen

Perusahaan dapat membangun kepercayaan dan menjadi kawan baik bagi konsumen. Melalui pendekatan customers relation management (CRM), perusahaan memberikan manfaat kepada konsumen melalui produk dan jasa dengan harapan akan adanya repeat order dari konsumen. 

  • Tanggung jawab sosial terhadap supplier

Hubungan baik antara perusahaan dengan supplier perlu dijaga dengan menerapkan kejujuran dalam menetapkan harga dan hak untuk menjual. 

Selain itu, kedua pihak juga mesti mengedepankan toleransi supaya tercipta hubungan jangka panjang dalam bisnis.

  • Tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham

Perusahaan memiliki tanggung jawab dalam memberikan kepuasan terhadap pemegang saham. Maka dari itu, perusahaan sebaiknya melibatkan pemegang saham dalam setiap pengambilan keputusan.

  • Tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan

Tanggung jawab ini berkaitan dengan upaya menjaga hubungan baik dengan alam sekitar dan juga masyarakat. Perusahaan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat melalui program-program pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial. 

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR