Pada tanggal 15 Juni 2025, Institut Weizmann menjadi sasaran serangan rudal oleh Iran. Serangan tersebut menandai eskalasi signifikan dalam ketegangan antara kedua negara, di mana lembaga yang terletak di Rehovot, sekitar 20 kilometer selatan Tel Aviv, dianggap sebagai target strategis yang krusial.
Rekaman dari kamera keamanan menunjukkan beberapa proyektil menghantam fasilitas tersebut, mengakibatkan kerusakan pada salah satu bangunan dan menciptakan kepulan asap. Kebakaran dilaporkan terjadi di setidaknya satu gedung yang berisi laboratorium, meski belum ada informasi resmi tentang tingkat kerusakan atau adanya korban.
Respon terhadap serangan ini sangat ketat, dengan pengawasan informasi yang rumit. Media Israel cenderung tidak menampilkan gambar atau rincian kerusakan akibat serangan, yang mungkin mencerminkan kebijakan sensor militer yang ketat untuk menjaga rahasia dan mencegah informasi terkait kerentanan infrastruktur strategis bocor ke publik.
Sejarah dan pendirian Institut Weizmann
Institut Weizmann didirikan pada tahun 1934 oleh Chaim Weizmann, seorang tokoh penting dalam gerakan Zionis dan presiden pertama Israel. Awalnya, lembaga ini dikenal sebagai Institut Penelitian Daniel Sieff, yang dinamai untuk menghormati putra dari donor Inggris, Rebecca dan Israel Sieff. Namun, pada tahun 1949, nama lembaga ini diubah menjadi Institut Sains Weizmann untuk menghormati pendirinya.
Chaim Weizmann bukan hanya seorang ilmuwan yang berpengaruh; dia juga merupakan perintis dalam pengembangan pendidikan tinggi di Israel. Sebelumnya, pada tahun 1925, ia mendirikan Universitas Ibrani Yerusalem. Selain itu, Weizmann dikenal dengan penemuan proses produksi aseton melalui fermentasi bakteri, yang sangat penting bagi kebutuhan Inggris selama Perang Dunia I. Dia juga berperan dalam Deklarasi Balfour, yang mendukung pembentukan negara Israel, berkolaborasi dengan tokoh-tokoh penting seperti Lord Arthur James Balfour dan Presiden AS Harry S. Truman.
Pengaruh Institut Weizmann dalam pendidikan tinggi di Israel sangatlah signifikan, di mana lembaga ini tidak hanya menawarkan program gelar master dan doktor di bidang sains tetapi juga berperan dalam pengembangan teknologi inovatif yang berkontribusi pada kemajuan berbagai disiplin ilmu.
Peran Weizmann Institute untuk militer Israel
Institut Weizmann memiliki peran strategis dalam pengembangan teknologi militer Israel. Lembaga ini terlibat dalam berbagai penelitian dan pengembangan senjata canggih yang mendukung aparatur pertahanan Israel. Penggunaan kecerdasan buatan untuk analisis data dan panduan tempur merupakan salah satu contoh jelas dari kontribusi mereka terhadap aspek militer.
Kontribusi Institut Weizmann dalam proyek nuklir Israel juga cukup mencolok. Sejak tahun 1950-an, lembaga ini diduga berperan dalam pengembangan program nuklir yang sampai saat ini tetap menjadi topik sensitif. Keterlibatan dalam penelitian nuklir dan teknologi terkait menunjukkan besarnya nilai strategis dari lembaga ini dalam konteks keamanan nasional.
Hubungan erat antara Institut Weizmann dan Angkatan Darat Israel juga tidak dapat dipungkiri. Lembaga ini sering kali bekerja sama dengan militer untuk menghasilkan solusi teknologi yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan keamanan negara. Melalui kolaborasi ini, berbagai inovasi dalam sistem pertahanan telah dihasilkan, memperkuat posisi Israel di panggung internasional.
Teknologi canggih yang dihasilkan
Institut Weizmann telah berhasil mengembangkan berbagai teknologi canggih yang mendukung militer Israel, antara lain melalui penelitian dan inovasi dalam kecerdasan buatan. Penggunaan kecerdasan buatan dalam analisis data dan panduan pertarungan memungkinkan Angkatan Darat Israel untuk memiliki keunggulan dalam pertempuran modern.
Lebih lanjut, lembaga ini terlibat dalam pengembangan sistem kendaraan udara tak berawak (UAV) yang telah menjadi perhatian dalam berbagai operasi militer. Teknologi UAV ini bukan hanya memberikan kemampuan untuk pengintaian tetapi juga untuk serangan presisi, menjadikannya salah satu aset penting dalam armada militer Israel.
Komunikasi terenkripsi dan perlindungan data juga menjadi fokus utama di Institut Weizmann. Dalam lingkungan yang tidak bersahabat dan rentan terhadap serangan cyber, sistem komunikasi yang aman sangat vital bagi keberlangsungan operasi militer. Pengembangan teknologi ini memungkinkan komunikasi yang terjamin antara unit-unit militer dan pusat komando.
Melalui upaya terus-menerus dalam penelitian dan pengembangan, Institut Weizmann tetap berkomitmen untuk menciptakan inovasi yang mendukung keamanan nasional Israel, sambil tetap mempraktikkan kolaborasi internasional yang mungkin melibatkan berbagai institusi akademik dan penelitian di seluruh dunia.