Arab Saudi Akan Bangun Mukaab, Pusat Kota yang Disebut Mirip Ka'bah

21 Feb 2023 20:02 WIB

thumbnail-article

Desain Gedung Mukaab sebagai pusat proyek New Muraab Arab Saudi yang disebut sebagai Ka'bah baru dunia hiburan. (Sumber: The New Murabba Developtment Company).

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Arab Saudi tengah merencanakan pembangunan Mukaab, yaitu sebuah bangunan raksasa berbentuk kubus mirip seperti Ka’bah yang rencananya akan selesai pada 2030 di pusat kota Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi.

Proyek itu merupakan bagian dari The New Murabba Development Company yang dipimpin langsung oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).

Arab Saudi mengumumkan proyek ini pada 16 Februari 2023 lalu, rencananya Mukaab akan dibangun menjulang hingga 400 meter dengan setiap sisinya 400 meter.

Rencananya, gedung ini akan berisi pameran budaya, wisata, hiburan, hunian, hotel, ruang atrium, dan ruang teater.

Gaya arsitek dari Gedung Mukaab ini mengusung gaya Najd modern dan nantinya akan menjadi tujuan wisata immersive pertama di dunia. 

Kapasitas bangunan ini diklaim bisa menampung 20 bangunan seukuran State Building New York dan memiliki menara spiral raksasa di tengahnya.

Proyek ini juga direncanakan bakal membangun museum ikonik, universitas teknologi dan desain, teater immersive multiguna, serta lebih dari 80 tempat hiburan dan budaya.

Gedung Mukaab disebut akan menjadi wajah Kota Riyadh yang baru. 

Dalam keterangan resminya, Mukaab bertujuan untuk “Mendefinisikan cakrawala baru Riyadh, Mukaab akan menarik pengunjung dari seluruh dunia dengan hiburan, santapan, dan ritel canggihnya yang luar biasa.” Dan juga menjadi “Pusat kota modern terbesar di dunia.”

Tidak hanya menjadi ikon baru kota Riyadh, gedung pencakar langit Saudi ini nantinya akan dibangun dengan konsep berkelanjutan dengan area go green, jalur pejalan kaki, dan sepeda. 

Area tersebut diklaim dapat meningkatkan kualitas hidup dan aktivitas masyarakat.

Mengutip Saudi Press Agency, Gedung Mukaab akan dibangun di persimpangan Jalan Raja Salman dan Raja Khalid di barat laut Riyadh di atas lahan seluas 19 kilometer persegi dan akan menampung ratusan ribu penduduk.

The New Murabba akan menyediakan 104.000 unit hunian, 9.000 kamar hotel, 980.000 meter persegi ruang ritel, 1,4 juta meter persegi ruang kantor, 620.000 meter persegi aset rekreasi, dan 1,8 juta meter persegi fasilitas masyarakat.

New Murabba, termasuk Gedung Mukaab di tengahnya, merupakan salah satu proyek penunjang Visi 2030 yang dicanangkan Raja Salman bin Abdulaziz ketika naik tahta.

Visi 2030 merupakan arah kebijakan pemerintahan Raja Salman untuk mengikis ketergantungan Arab Saudi akan ekonomi minyak bumi.

Dikritik tengah bangun Ka’bah baru

Proyek raksasa ini tidak selamanya disambut baik, banyak pihak yang menyayangkan adanya proyek ini.

Melansir Middle East Monitor (MEMO), banyak kritikan menyebut Mukaab sebagai Ka’bah baru, baik secara harfiah maupun metafora.

Seorang akademisi Saudi, Dr Muhammad Al-Hachimi Al-Hamidi, menyebut bahwa MBS tengah membuat Ka'bah baru di Riyadh.

"Apakah Mohamed bin Salman tengah membangun Ka'bah miliknya sendiri di Riyadh? Ini adalah desain dari proyek terbarunya; "Ka'bah" baru hiburan!!" tulis Al-Hamidi di akun media sosialnya.

Selain itu, kritikan juga dilontarkan reporter media nirlaba, The Intercept, Murtaza Hussain, yang menyebut pembangunan Mukaab menunjukkan arah pemerintahan menuju kapitalisme.

"Pembangunan Ka'bah baru secara eksklusif dikhususkan untuk kapitalisme secara terang-terangan," tulisnya di akun Twitter pribadinya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER