Asal Usul Ngabuburit, Tradisi Orang Indonesia Menunggu Waktu Berbuka di Bulan Puasa

29 Maret 2023 18:03 WIB

Narasi TV

Pengunjung Kampoeng Ramadhan Jogokariyan ngabuburit sembari mencari menu buka puasa. Ngabuburit merupakan tradisi khas Indonesia ketika Ramadhan. (FOTO ANTARA/HO-twitter.com/jogokariyan)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Ngabuburit menjadi salah satu budaya atau kebiasaan yang sering dilakukan pada bulan Ramadan menjelang buka puasa. 

Secara umum, ngabuburit adalah kegiatan yang dilakukan untuk menunggu waktu buka puasa.

Banyak cara yang bisa dilakukan mulai dari berburu takjil atau hanya sekedar nongkrong bersama teman sejawat.

Ngabuburit juga bisa diartikan sebagai kegiatan untuk menghabiskan waktu dengan hal-hal bermanfaat sembari menunggu waktunya berbuka, lantas sejak kapan ngabuburit ini menjadi sebuah kebiasaan? Dan dari mana asal istilah ngabuburit?

Menjelajahi sejarah ngabuburit

Sebelum membahas lebih jauh mengenai sejarah ngabuburit, kita perlu mengetahui lebih dulu bahwasannya istilah “ngabuburit” berasal dari Bahasa Sunda.

Hal tersebut merujuk pada Kamus Bahasa Sunda yang diterbitkan Lembaga Bahasa dan Sastra Sunda (LBSS), istilah ngabuburit berasal dari kalimat ngalantung ngadagoan burit atau bersantai sambil menunggu waktu sore.

Sementara Kamus Sunda-Indonesia terbitan Kemendikbud tahun 1985 mencatat kata "burit" yang bermakna "senja", dan kata "ngabuburit" sebagai "jalan-jalan menunggu waktu sore, biasanya pada bulan puasa".

Sejauh ini belum ada catatan atau penelitian mengenai sejak kapan ngabuburit menjadi tradisi masyarakat Indonesia menjelang buka puasa di bulan Ramadan.

Akan tetapi, mengutip laman PPID Kota Serang, kebiasaan ngabuburit ini setidaknya sudah ada sejak tahun 1980-an.

Kala itu, kata “ngabuburit” sering digunakan oleh pemuda pemudi yang lahir dan dibesarkan di Tanah Pasundan khususnya Kota Bandung yang sering menyelenggarakan acara musik bertajuk ngabuburit.

Acara tersebut diyakini sarat akan unsur Islami, mulai dari pengisi acara ataupun penontonnya, mereka berkumpul sembari menunggu waktu berbuka puasa. Tren tersebut akhirnya menyebar dengan nama ngabuburit.

Sementara dalam jurnal yang ditulis oleh M Fajar, dkk. berjudul “Kajian Tradisi Keagamaan Masyarakat Kota Bandung di Bulan Ramadan Tahun 1990-2000” (2018) menjelaskan bahwa warga Bandung punya banyak cara untuk mengisi waktu ngabuburit.

Menurut M. Fajar, pada masa 1990-2000 warga Bandung melakukan ngabuburit dengan cara beramai-ramai main ke taman, berenang, dan menangkap ikan di Cikapundung, atau mandi di pemandian umum dan sumur bor dekat alun-alun.

Rekomendasi tempat ngabuburit

Setiap kota memiliki tempat ngabuburit yang asyik bagi setiap masyarakatnya. Berikut ini adalah empat rekomendasi tempat ngabuburit di berbagai kota di Indoensia.

1. Kampoeng Ramadhan Jogokariyan, Yogyakarta

Setiap bulan Ramadan tiba, Kampung Jogokariyan, Yogyakarta punya tradisi menggelar Kampoeng Ramadhan Jogokariyan (KRJ).

Acara tersebut berada di sekitar kawasan Masjid Jogokariyan di Jalan Jogokaryan, Mantrijeron, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Dalam acara tersebut, pengunjung dapat mencari menu berbuka puasa dari berbagai UMKM yang membuka stand di sana.

2. Alun-alun Kota Bandung

Tempat satu ini menjadi salah satu destinasi favorit warga Kota Bandung untuk berkumpul dan menikmati pemandangan.

Ketika bulan Ramadan tiba, masyarakat Bandung biasa datang ke alun-alun untuk ngabuburit bersama teman atau keluarga.

Banyak aktifitas yang dapat dilakukan di tempat ini, mulai dari olahraga sore menjelang berbuka atau menikmati pemandangan sembari membeli makanan ringan untuk berbuka.

3. Jembatan Ampera, Palembang

Tempat ngabuburit lain yang perlu didatangi adalah Jembatan Ampera di Palembang.

Ketika Ramadan tiba, jembatan ikonik di Kota Palembang ini ramai dipadari pengunjung untuk ngabuburit.

Selain melihat megahnya jembatan yang dibangun pada 1962 tersebut, kamu juga bisa melihat keindahan Sungai Musi yang jadi ciri khas Kota Palembang.

4. Pantai Kota Jawa, Ambon

Jika kamu tengah berada di Ambon, Maluku, Pantai Kota Jawa bisa jadi destinasi untuk melakukan ngabuburit.

Selain keindahan langit sore dan deburan angin laut yang akan menyapamu di pantai ini, kamu juga bisa menikmati aneka makanan yang tersedia di sana.

***

Pada ramadan tahun ini, Narasi mengajak anak muda untuk memulai segala sesuatu dengan niat dan proses yang baik. Hingga akhirnya kita semua dapat menjalani segala prosesnya hingga #KetemuJalannya.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR