4 Agustus 2023 13:08 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Peristiwa aspal meletus di Surabaya, Jawa Timur tengah menjadi sorotan. Kejadian ini terjadi pada Selasa (1/8/2023) pagi di Jalan Pasar Kembang. Aspal yang tiba-tiba meletus ini membentuk gundukan serta membuat warga dan pedagang di sekitar kaget.
Petugas Bina Marga dan PDAM berjibaku mengatasi letusan aspal tersebut. Terlihat sejumlah alat berat mulai meratakan gundukan aspal. Akibatnya, jalanan di sekitar Pasar Kembang menjadi macet. Puncak kepadatan ini terjadi saat jam pulang kerja.
Puluhan petugas pun mempercepat pengerjaan aspal ini hingga Selasa malam. Hal ini dikarenakan pengerjaan pipa yang sudah ditargetkan tuntas pada Selasa malam, sesuai janji Direktur Operasi PDAM Surya Sembada, Nanang Widyatmoko.
Dampak pemasangan pipa PDAM
Menurut Petugas BPBD Eko Darmawan, aspal meletus ini diduga akibat pemasangan pipa baru sedalam lima meter dari PDAM di sekitar lokasi. Pemasangan pipa ini merupakan sub pengerjaan dari Jalan Diponegoro Surabaya.
Manajer Rehab Pipa PDAM Surya Sembada Kota Surabaya, Louis Andilun Gatu mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik. Ia juga memastikan bahwa letusan aspal ini tidak akan memicu longsor.
“Saya sampaikan warga tidak perlu khawatir, karena (tanah) yang sudah meletus ini sudah terisi pipa, jadi tidak ada potensi untuk longsor atau kembali,”ujar Louis pada Selasa (1/8/2023) dilansir dari Kompas.com.
Diketahui PDAM Surabaya sedang melakukan rehabilitasi pipa yang usianya sudah puluhan tahun. Penggantian pipa ini juga melihat pada kondisi pipa yang sudah korosif. Salah satu pipa yang direhabilitasi adalah di kawasan Jalan Pasar Kembang Surabaya.
Pipa di kawasan ini sudah berusia 69 tahun. Pengerjaannya baru bisa dilakukan sekarang lantaran pipa berada di tengah flyover Pasar Kembang yang membuat petugas kesulitan untuk melakukan perbaikan.
Sudah ada tanda-tandanya
Sebelum peristiwa aspal meletus, warga sekitar sempat melihat retaknya aspal sejak Senin (31/7/2023). Aspal retak ini memanjang dari tengah badan jalan hingga trotoar yang berhadapan langsung dengan toko.
Hingga akhirnya aspal tersebut meletus pada Selasa (1/8/2023) sekitar pukul 05.00 pagi. Warga di sekitar tidak mencium adanya bau gas dari aspal yang meletus itu. Tiba-tiba saja aspal tersebut sudah berbentuk gundukan.
Siang harinya, petugas Bina Marga pun menghancurkan dan menggali gundukan aspal tersebut. Diameter letusan tersebut berkisar 5x5 meter dengan ketinggian mencapai setengah meter.
Terpisah, Louis menceritakan kronologi jalan yang membengkak hingga meletus di titik pengerjaan rehabilitasi pipa PDAM. Ia menjelaskan bahwa sejak Jumat (28/7/2023), PDAM sudah melakukan Horizontal Directional Drilling (HDD) atau pengeboran terarah horizontal di sekitar kejadian.
Pipa yang sudah tertanam baru 144 meter dari 246 meter. Namun, di tanah tempat aspal meletus tersebut rupanya tidak kuat menahan tekanan pipa. Akhirnya aspal tersebut meletus meski sudah dilewati pipa.
Meski begitu, Louis tetap melanjutkan pengerjaan rehabilitasi pipa di Jalan Pasar Kembang. Namun perlu ada proses pengkajian ulang terkait progres pengerjaan rehabilitasi pipa. Pihaknya ingin memastikan agar proyek ini tidak mengganggu warga.
“Kami akan lakukan metode yang terbaik, tidak lama, akan kami diskusikan dengan tim, kami kaji. Artinya, mana yang benar-benar tidak mengganggu warga,”tutup Louis.
KOMENTAR
Latest Comment