Penulis: Nuha Khairunnisa
Editor: Rizal Amril
Banyak orang menggunakan nail art untuk menunjang penampilan. Salah satu metode nail art yang banyak digemari dan sedang tren adalah menggunakan cat kuku berbahan gel.
Menghias kuku menggunakan kuteks gel disukai oleh banyak orang karena pengaplikasiannya yang lebih cepat dibandingkan kuteks biasa.
Proses pembuatan nail art menggunakan kuteks gel dimulai dengan mengoles kuteks berbahan dasar gel ke kuku.
Setelah itu, kuku akan disinari dengan sinar ultraviolet (UV) untuk menghasilkan warna yang mengilap dan tahan lama.
Tanpa perlu menunggu waktu lama, kamu bisa langsung beraktivitas seperti biasa setelah selesai mengaplikasikan kuteks gel.
Namun, di balik kepraktisannya, terdapat beberapa efek samping dari penggunaan kuteks gel yang perlu diperhatikan.
Sebagaimana pada bagian kulit lainnya, paparan sinar UV dapat memberikan dampak negatif pada kuku.
Dilansir dari Healthline, sebuah studi dalam Journal of The American Academy of Dermatology (JAAD) menjumpai bahwa paparan sinar UV selama 10 menit dari mesin gel manicure ekuivalen dengan batas aktivitas di luar ruangan yang diperbolehkan dalam sehari.
Oleh karena itu, perlindungan dari sinar UV tetap diperlukan, misalnya dengan mengaplikasikan tabir surya atau menggunakan sarung tangan.
Sementara itu, penggunaan kuteks gel secara terus-menerus juga punya efek samping yang buruk bagi kesehatan kuku dan kulit.
Beberapa dampak dari penggunaan kuteks gel antara lain:
Penggunaan cat kuku berbahan gel yang terlalu sering dapat menyebabkan perubahan pada warna kuku asli.
Hal tersebut disebabkan oleh zat kimia yang ada di dalam kuteks. Akibatnya, kuku menjadi terlihat kuning atau kusam.
Dampak selanjutnya dari penggunaan kuteks gel adalah kerusakan pada kuku.
Paparan sinar UV yang biasanya dilakukan setelah pengaplikasian kuteks dapat menyebabkan kuku menjadi kering, lemah, bahkan mengelupas. Akhirnya, kuku menjadi rapuh dan rentan patah.
Bahaya terbesar dari penggunaan kuteks gel yaitu timbulnya kanker kulit akibat paparan sinar UV yang terlalu intens.
Sejumlah penelitian menunjukkan semakin sering terpapar sinar UV, semakin tinggi risiko seseorang terkena kanker kulit.
KOMENTAR
Latest Comment