Barakallah fiikum merupakan salah satu kalimat baik yang seringkali dijadikan doa memohon keberkahan kepada Allah Swt.
Kalimat barakallah fiikum tersebut sering digunakan sebagai bentuk rasa terima kasih terhadap seseorang ketika mendapat kebaikan dari orang tersebut.
Akan tetapi, apa sebenarnya arti dari kalimat barakallah fiikum? Apakah penggunaannya sebagai ungkapan rasa terima kasih sudah tepat?
Arti barakallah fiikum
Secara kebahasaan, kalimat barakallah fiikum terdiri dari tiga kata, yaitu “barakah”, “Allah”, dan “fiikum”.
“Barakah” sendiri memiliki arti “kebaikan” dan “kemanfaatan”. Kata “Allah” merujuk pada Allah Swt. Sementara “fiikum” adalah kata untuk merujuk untuk siapa doa tersebut dilafalkan.
Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Rasulullah saw. dalam sebuah hadis berikut.
“Kalimat barakallahu fiikum memiliki arti semoga Allah menganugerahkan barakah kepadamu, keluarga, serta hartamu,” (HR. Bukhari).
Dalam bahasa Arab, kata ganti persona (aku, dia, mereka) dipengaruhi oleh gender orang yang dirujuk.
Oleh karenanya, penggunaan kata “fiikum” dalam kalimat barakallah fiikum perlu disesuaikan dengan siapa orang yang dimaksud dalam doa tersebut.
Berikut ini kalimat barakallah fiikum yang ditujukan kepada macam-macam orang yang biasa digunakan.
- Barakallah fiikum = orang yang berhadapan langsung, baik laki-laki atau perempuan.
- Barakallah fiikuma = untuk dua orang yang berhadapan langsung di depan kita.
- Barakallah fiikunna = ditujukan kepada seorang perempuan di hadapan kita.
- Barakallah fiika = ditujukan kepada seorang laki-laki di hadapan kita.
- Barakallah fiiki = ditujukan kepada seorang perempuan di hadapan kita.
- Barakallah fiihi = ditujukan kepada seorang laki-laki yang tidak di hadapan kita.
- Barakallah fiiha = ditujukan kepada seorang perempuan yang tidak di hadapan kita.
Waktu penggunaan kalimat barakallah fiikum
Sebagai doa, kalimat barakallah fiikum dapat digunakan dalam waktu-waktu tertentu, yaitu suasana yang tepat untuk mendoakan orang lain.
Dalam sebuah hadis berikut, Aisyah ra. mengalami peristiwa yang dapat digunakan sebagai acuan waktu penggunaan kalimat barakallah fiikum.
أُهْدِيَتْ لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ شَاةٌ فَقَالَ : اقْسِمَيْهَا وَكَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا إِذَا رَجَعَتِ الْخَادِمُ تَقُوْلُ : مَا قَالُوْا ؟ تَقُوْلُ الْخَادِمُ قَالُوْا : بَارَكَ اللهُ فِيْكُمْ تَقُوْلُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا : وَفِيْهِمْ بَارَكَ اللهُ نَرُدُّ عَلَيْهِمْ مِثْلَ مَا قَالُوْا وَيَبْقَى أَجْرُنَا لَنَا
Artinya: “Aku menghadiahkan seekor domba kepada Rasulullah saw. Maka Beliau memerintahkan, “Bagi dua-lah domba tersebut (untuk disedekahkan)”. (Maka pembantu beliau pun mengirimkan daging domba tersebut,) Dan telah menjadi suatu kebiasaan bagi Bunda Aisyah ra. jika pembantunya telah pulang dari melakukan hal yang semisal itu, maka ia akan menanyakan, “Apa yang mereka katakan (setelah kita beri)?” Pelayanannya menjawab, “Barakallah fiikum [semoga Allah memberkahi kalian]”. Maka Aisyah pun mengatakan, “Wa Fiihim Baarakallaah [semoga Allah juga memberkahi mereka], kita telah membalas doa mereka dengan doa yang semisal dan tetap bagi kita pahala atas perbuatan baik yang telah kita lakukan (memberi hadiah daging domba),” (HR. Nasa’i).
Selain sebagai ungkapan rasa terima kasih sebagaimana dijelaskan dalam hadis di atas, kalimat barakallah fiikum juga dapat digunakan dalam beberapa situasi, antara lain:
- Ketika menghadiri pernikahan.
- Doa ulang tahun.
- Berjumpa dengan orang yang sedang berbahagia.
- Menjumpai orang yang baru melahirkan.
Demikian adalah penjelasan mengenai arti kalimat barakallah fiikum beserta cara dan waktu yang tepat untuk menggunakannya.