Bareng The Body Shop, Ayo Bantu Pelestarian Habitat Orangutan Tapanuli di Batang Toru

16 Dec 2022 15:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi

Penulis: Advertorial

Editor: Advertorial

Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis), spesies yang baru ditemukan pada 2017 di kawasan Batang Toru, Sumatera Utara, terancam kelestariannya.

Menurut Badan Konservasi Dunia (IUCN) pada Juli 2020, Orangutan Tapanuli benar-benar terancam punah, kecuali ada tindakan yang tepat dan segera untuk menyelamatkannya.  

Berdasarkan jurnal Conservation Science and Practice di area seluas 1.023 km² populasi Orangutan Tapanuli hanya sekitar 767 ekor. Jumlah itu membuat Orangutan Tapanuli masuk dalam daftar merah IUCN alias spesies yang sangat terancam punah.

Ditemukan​ pada 2017

Awalnya Orangutan Tapanuli hanya dianggap sebagai bagian dari spesies orangutan sumatera, yang kelompok besarnya ada di bagian utara Danau Toba, meliputi kawasan Langkat di Sumatera Utara dan Aceh.

Mulanya para ilmuwan sempat bingung. Pasalnya, ada 'keanehan genetika' dari populasi kecil orangutan ini. Hingga akhirnya mereka menyimpulkan bahwa itu adalah spesies baru pada 2017. 

Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) dinobatkan sebagai spesies orangutan ketiga, setelah Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) dan Orangutan Sumatera (Pongo abelii). Sayangnya, saat spesies baru ini ditemukan, masa depannya sudah berada dalam ancaman.

Dalam artikel yang diterbitkan di jurnal Current Biology disebutkan bahwa secara fisik, Orangutan Tapanuli ini, memiliki bulu lebih tebal dan keriting ketimbang dua orangutan lainnya. Karakter khasnya adalah tengkorak yang lebih kecil dan tulang rahangnya yang lebih halus dibandingkan dengan orangutan sumatera dan kalimantan. 

Tim yang terdiri dari para peneliti Universitas Zurich, Universitas John Moores Liverpool, dan Sumatran Orangutan Conservation Programme tersebut menyebut perbedaan yang terutama adalah dari genetiknya. 

Ekosistem Batang Toru 

Habitat Orangutan Tapanuli berada di kawasan Ekosistem Batang Toru. Wilayah ini meliputi hutan dataran tinggi yang tersebar di tiga Kabupaten Tapanuli, Sumatera Utara. Luasnya mencapai areal 141.749 hektare. Saat ini, 85 persen Ekosistem Batang Toru merupakan hutan lindung. Namun, sisanya masih sangat rentan karena berstatus area penggunaan lain (APL).

Kekayaan sumber daya alam Batang Toru yang berlimpah telah menarik bentuk mode ekstraksi sumber daya alam dan pembangunan yang tidak berkelanjutan. Kondisi ini memberikan dampak yang signifikan terhadap keseimbangan ekosistem dan makhluk hidup yang tinggal didalamnya. Pembangunan dan ekstraksi sumber daya alam yang terus-menerus di Batang Toru, telah menyebabkan Orangutan Tapanuli terfragmentasi.

Semua Pantas Dikadoin

Mengingat kondisi yang semakin mengkhawatirkan dan terus membahayakan serta mengancam Orangutan Tapanuli, The Body Shop melalui campaign "Semua Pantas Dikadoin" mengajak konsumennya mendukung upaya pelestarian lingkungan hutan, sekaligus membantu kelangsungan hidup Orangutan Tapanuli dengan membeli paket Wonder-filled Gifts.

“Sekarang, kami bekerja sama dengan Kehati dan Orangutan Information Centre (OIC) untuk bersama-sama melakukan konservasi Orangutan Tapanuli dengan cara meningkatkan kesadaran masyarakat dan menyebarkan pengetahuan tentang pentingnya melestarikan Orangutan Tapanuli dan Hutan Batang Toru” ucap Corporate Values Manager The Body Shop Indonesia, Dita Agustia, saat acara media briefing di Jakarta, Rabu (14/12/2022).

Bertepatan dengan momen Natal, memberi hadiah sekaligus mendukung program konservasi keanekaragaman hayati adalah cara yang tepat untuk menyebarkan kebahagiaan dan sekaligus kebaikan kepada semua orang. Memberikan hadiah untuk orang lain, bahkan diri sendiri, adalah cara untuk menunjukkan apresiasi, kepedulian dan dukungan karena semua pantas dikadoin. 

Dengan membeli Wonder-filled Gifts di The Body Shop, kamu tidak hanya berbagi kebaikan untuk orang tersayang, tetapi juga membantu menyelamatkan habitat hutan Batang Toru, Sumatera Utara, rumah terakhir Orangutan Tapanuli yang langka dan terancam punah di dunia.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER