Bentrok Pendukung Palestina Vs Israel di Bitung: Satu Tewas, Dua Luka, Tujuh Tersangka

27 November 2023 16:11 WIB

Narasi TV

Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto (ketiga dari kanan) memberikan keterangan pers terkait dengan situasi setelah bentrok antarkelompok warda di Bitung, Minggu (26/11/2023). ANTARA/Jorie Darondo/pri.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

 
Kapolda Sulawesi Utara Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan polisi telah menetapkan tujuh tersangka terkait bentrok antara pendukung Palestina dan pendukung Israel di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
 
Kapolda meminta mereka yang terlibat dalam bentrokan kemudian kabur segera menyerahkan diri.
 
“Sebaiknya menyerahkan diri, secepatnya datang ke polres untuk menyampaikan dengan baik, dan akan ditangani secara baik, saya jamin haknya untuk kemudian diperlakukan secara baik oleh penyidik. Kalau tidak akan dilakukan upaya penangkapan atau kalau misalnya melarikan diri pasti akan dilakukan upaya dan dimasukkan dalam daftar pencarian orang,” kata Budiyanto saat memberi keterangan pers di Polres Bitung, Sulawesi Utara, Minggu (27/11/2023) malam.
 
Budiyanto menjelaskan, lima dari tujuh tersangka merupakan pelaku penganiayaan yang mengakibatkan satu orang meninggal. Sedangkan dua tersangka lain dinilai mengakibatkan dua orang luka-luka.
 
Dari tujuh pelaku itu, kata Budiyanto satu pelaku usianya masih di bawah umur.
 
Budiyanto mengklaim kondisi Kota Bitung saat konfrensi pers digelar dalam keadaan aman dan terkendali.
 
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” katanya.
 
Konfrensi pers kapolda dihadiri Direskrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Iis Kristian, Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, Kapolres Bitung AKBP Tommy Souissa, dan Dandim Bitung Letkol Czi Hanif.
Kapolda menyebut para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh komunitas telah bertemu untuk penyelesaian masalah tersebut.
 
“Namun demikian pelaksanaan penugasan, khususnya anggota dari Polres Bitung yang kemudian di-'backup' (dukung) dari Kodim Bitung serta melibatkan anggota Polda Sulut sampai dengan malam ini dan hari-hari selanjutnya tentu masih akan melaksanakan kegiatan penugasan pengamanan, dan utamanya kegiatan patroli, termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya statis di jalan atau di tempat-tempat yang diperlukan pengamanan, ini menjadi prioritas kami semua,” katanya.
 
Kapolda juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Bitung yang telah bersama-sama berpartisipasi dan mendukung pelaksanaan tugas, baik TNI, Polri, maupun Pemkot Bitung untuk menjaga situasi tetap kondusif.
 
“Tidak hanya masyarakat, termasuk juga para tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat, dibuktikan pada kemarin malam sudah dilakukan pertemuan dan sudah ada komitmen, kesepakatan untuk tidak memperpanjang masalah ini, dan kemudian mempercayakan proses penyelesaiannya dilakukan secara prosedur hukum,” katanya.
 
Terkait dengan isu-isu yang bertebaran, khususnya dari akun tidak terverifikasi di media sosial, kapolda meminta masyarakat tidak mudah terprovokasi.
 
"Jangan mudah percaya dengan isu atau informasi yang sumbernya tidak bisa dipercaya, bahkan mungkin sumber-sumber dari akun-akun anonim, akun-akun yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," ujar dia.
 
Ia meminta seluruh masyarakat menginformasikan ke pihak kepolisian terkait situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kota Bitung.
 
“Kalau ada informasi sekecil apapun yang kira-kira berhubungan dengan situasi dan kondisi yang berkembang di wilayah Kota Bitung tolong diinformasikan ke polda, kapolres, dandim, wali kota atau kabid humas polda. Informasi itu segera kami olah, telaah untuk kemudian ditindaklanjuti dalam bentuk cara bertindak sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
 
Kapolda juga menyampaikan terima kasih kepada media yang telah berpartisipasi untuk menyampaikan imbauan, terutama melalui berita-berita secara positif yang tidak tendensius dan tidak terpengaruh isu-isu yang beredar.
 
“Harapannya kalau rekan-rekan jurnalis menyampaikan secara proporsional mudah-mudahan permasalahan ini bisa segera selesai, Kota Bitung bisa cepat normal kembali sebagaimana biasa. Ingat kita punya falsafah 'torang samua basudara' (kita semua bersaudara)," katanya.
 
Sumber: Antara

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR