Biografi Ganjar Pranowo: Memulai Karier Politik Sebagai DPR RI

12 Mei 2023 19:05 WIB

Narasi TV

Ganjar Pranowo. ANTARA/Dok. Humas Pemprov Jateng

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Rizal Amril

Ganjar Pranowo merupakan politisi Indonesia kelahiran 28 Oktober 1968. Ia terjun ke bidang politik setelah menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Pendidikan menengah-dasar Ganjar Pranowo ditempuh di SDN 1 Kutoarjo, lalu melanjutkan ke SMPN 1 Kutoarjo dan SMA BOPKRI I Yogyakarta.

Setelah lulus SMA, Ganjar melanjutkan jenjang pendidikan tinggi dengan mengambil jurusan Hukum di Universitas Gadjah Mada dan meraih gelar sarjana di sana.

Sementara itu, Ganjar meraih gelar S2 bidang Ilmu Politik di Universitas Indonesia.

Karir politiknya dimulai saat ia menjadi anggota Komisi IV DPR RI periode 2004-2009. Kala itu, Komisi IV DPR bekerja di bidang Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Pangan.

Pada periode pertamanya sebagai anggota DPR RI, nama Ganjar sempat menjadi pemberitaan setelah namanya tercantum dalam dokumen kasus aliran dana BI yang mencuat pada 2008 lalu.

Keberadaan nama Ganjar dalam dokumen kasus aliran dana BI membuat dirinya diduga menerima gratifikasi. Namun, dalam kasus tersebut, Ganjar tidak terbukti melakukan kesalahan.

Pada periode tersebut, Ganjar juga tercatat menjadi Ketua Pansus RUU tentang Partai Politik di DPR RI pada 2007-2009 dan Ketua Pansus tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD di DPR RI pada 2007-2009.

Setelah periode 2004-2009 berakhir, Ganjar kembali mencalonkan diri sebagai DPR untuk periode 2009-2013.

Dalam Pemilu Legislatif 2009, Ganjar berhasil memenangkan suara untuk menjadi anggota DPR untuk kedua kalinya.

Pada masa periode kedua tersebut, Ganjar tercatat menjadi anggota Komisi II DPR RI dan terpilih menjadi wakil ketua di komisi yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri, Otonomi Daerah, Aparatur Negara, Reformasi Birokrasi, Pemilu, Pertanahan Dan Reformasi Agraria tersebut.

Pada periode kedua tersebut, ia tercatat menjadi anggota Pansus Angket Bank Century di DPR RI 2009-2010 dan anggota Timwas Century di DPR RI 2010-2013.

Menjadi Gubernur Jawa Tengah

Pada tahun 2013, Ganjar Pranowo memutuskan untuk maju dalam Pilkada Jawa Tengah. Melalui Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), ia mencalonkan diri sebagai gubernur.

Pada pemilu yang berlangsung pada 26 Mei 2013 tersebut, Ganjar bersaing dengan dua kandidat gubernur lain, yaitu gubernur petahana Bibit Waluyo dan Hadi Prabowo yang sebelumnya menjabat Sekretaris Daerah Jawa Tengah.

Ganjar yang kala itu didampingi oleh mantan Bupati Purbalingga Heru Sudjatmoko berhasil meraih 48,82 persen suara.

Dengan hasil tersebut, pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko berhasil menduduki kursi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2018.

Ketika menjabat untuk periode 2013-2018, Ganjar menerima banyak kritikan mengenai penanganan sengketa lahan antara Semen Gresik dengan warga Pegunungan Kendeng.

Dalam kasus tersebut, warga Pegunungan Kendeng menolak pendirian pabrik Semen Gresik yang rencananya akan didirikan di Pegunungan Kendeng.

Pada 3 Agustus 2016, setelah rangkaian protes dan gugatan yang dilakukan oleh warga Kendeng, Mahkamah Agung (MA) mengabulkan gugatan warga untuk membatalkan izin pabrik semen dan mengeluarkan putusan Peninjauan Kembali terhadap SK tentang Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan PT Semen Gresik.

Akan tetapi, pada 9 November 2016 Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah mengeluarkan adendum atau SK baru.

Adendum tersebut sempat dibatalkan Ganjar pada 17 Januari 2017 namun diterbitkan lagi pada 23 Februari 2017.

Di tengah sengkarut tersebut, pabrik Semen Indonesia tetap beroperasi dan sebagian warga tetap melakukan penolakan.

Setelah periode 2013-2018 selesai, Ganjar kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur Jawa Tengah dalam Pilkada Jawa Tengah 2018.

Didampingi mantan anggota DPRD Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Ganjar kembali berhasil memenangkan pemilu setelah mendapatkan total 58,78 persen suara.

Perolehan tersebut membuat Ganjar mengalahkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziyah untuk meraih posisi Gubernur Jawa Tengah untuk kedua kalinya hingga 2023.

Bakal calon PDIP di Pemilu 2024

Memasuki penghujung periode keduanya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo secara resmi ditunjuk oleh PDI-P sebagai bakal calon presiden untuk Pemilu 2024 mendatang.

Penunjukkan tersebut dilakukan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dalam Rapat DPP Partai PDI-P ke-140 pada 21 April 2023 lalu.

Nama Ganjar memang santer disebut akan diusung PDI-P sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.

Kabar tersebut sempat menjadi perdebatan setelah Ganjar mengeluarkan sikap kontroversial menolak kedatangan Israel dalam Piala Dunia U-20 yang rencananya akan digelar di Indonesia pada 2023 namun dibatalkan.

Tak lama setelah penunjukkan Ganjar sebagai nama yang diusung PDIP-P dalam Pemilu 2024, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ikut mengusung Ganjar sebagai bakal calon presiden di Pemilu 2024 mendatang.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR