Penyebab Mual Saat Puasa dan Cara Mengatasinya Secara Tepat

13 Mar 2025 10:33 WIB

thumbnail-article

Mual saat puasa. Sumber: Freepik.

Penulis: Margareth Ratih. F

Editor: Margareth Ratih. F

Perubahan pola makan saat mengajalni puasa Ramadan memang memengaruhi banyak hal. Tubuh jadi harus beradaptasi dengan kondisi ini. Kadang, hal itu membuat kita sering merasa mual, terlepas dari ada atau tidaknya penyakit tertentu dalam tubuh. Jika tidak segera diatasi, mual yang dirasakan dapat mengganggu jalannya ibadah puasa. Oleh karena itu penting untuk kita mengetahui penyebab mual yang dirasakan, agar bisa mengatasinya dengan cara yang tepat.

Penyebab mual saat puasa

Penumpukan asam lambung

Mual saat puasa sering kali disebabkan oleh penumpukan asam lambung. Meskipun tidak ada makanan yang masuk ke dalam lambung selama berpuasa, lambung masih terus memproduksi asam lambung untuk memecah makanan. Apabila perut kosong dalam waktu lama, asam tersebut dapat menumpuk dan menyebabkan perasaan mual. Kondisi ini sering dihadapi oleh individu yang menderita GERD atau refluks asam, di mana asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan, menimbulkan rasa tidak nyaman dan mual.

Dehidrasi

Dehidrasi adalah penyebab lain yang umum mengakibatkan mual saat menjalani puasa. Ketika seseorang tidak mengonsumsi cairan dalam jangka waktu lama, tubuh akan mengalami defisiensi cairan. Gejala dehidrasi, seperti kelelahan, pusing, dan mual, dapat muncul. Oleh karena itu, penting untuk memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama waktu berbuka dan sahur.

Kebiasaan makan berlebihan

Kebiasaan makan berlebihan saat sahur maupun berbuka puasa juga dapat memicu mual. Setelah seharian menahan lapar dan haus, sering kali seseorang tergoda untuk mengonsumsi makanan dalam porsi besar. Hal ini bisa menyebabkan lambung menjadi kaget dan mendorong naiknya asam lambung, yang pada gilirannya dapat memicu rasa mual. Perilaku semacam ini sebaiknya dihindari untuk mencegah munculnya ketidaknyamanan.

Pengaruh pola makan selama puasa

Perubahan jadwal makan

Bulan puasa membawa perubahan signifikan dalam pola makan sehari-hari. Transisi dari pola makan reguler ke jadwal puasa dapat mengganggu proses pencernaan dan metabolisme tubuh. Pada awal bulan Ramadan, banyak orang mengalami penyesuaian diri sehingga mual dapat muncul sebagai respons tubuh terhadap perubahan ini. Proses adaptasi ini biasanya berlangsung selama beberapa hari hingga tubuh mulai terbiasa.

Konsumsi makanan tinggi lemak

Konsumsi makanan tinggi lemak, seperti gorengan dan makanan berat, saat berbuka juga dapat menyebabkan perasaan mual. Makanan berminyak cenderung lebih sulit dicerna, yang menyebabkan waktu pencernaan menjadi lebih lama. Akibatnya, rasa penuh dan mual dapat muncul, terutama jika makanan dikonsumsi dalam jumlah yang banyak atau terlalu cepat. Untuk itu, disarankan untuk memilih jenis makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna.

Cara mengatasi mual saat puasa

Teknik pernapasan yang tenang

Salah satu cara untuk meredakan mual saat puasa adalah dengan melakukan teknik pernapasan yang tenang. Mengambil napas dalam-dalam dan perlahan dapat membantu merelaksasikan tubuh dan mengurangi kecemasan yang muncul akibat rasa mual. Latihan pernapasan bisa dilakukan dengan cara duduk nyaman, menutup mata, lalu fokus pada pernapasan selama beberapa menit.

Pemanfaatan aromaterapi

Aromaterapi dapat menjadi solusi efektif untuk membantu meredakan mual. Menghirup minyak esensial, seperti peppermint atau lemon, dapat memberikan efek menenangkan dan membantu mengurangi rasa mual. Penggunaan aromaterapi selama waktu puasa bisa menjadi cara yang tepat untuk mengelola ketidaknyamanan tanpa harus membatalkan puasa.

Kebiasaan sehat saat berpuasa

Menjaga konsumsi cairan

Menjaga asupan cairan yang cukup selama bulan puasa sangatlah penting. Seseorang disarankan untuk minum banyak air antara waktu berbuka dan sahur. Menghindari dehidrasi akan membantu menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya rasa mual yang diakibatkan oleh kurangnya cairan dalam tubuh. Selain air, konsumsi minuman yang kaya elektrolit bisa menjadi pilihan yang baik untuk menjaga keseimbangan cairan.

Mengatur porsi makan

Mengatur porsi makan saat sahur dan berbuka juga merupakan langkah penting untuk mencegah mual. Sebaiknya, porsi yang lebih kecil dan makan secara perlahan dapat membantu lambung beradaptasi dengan makanan yang masuk. Hindari makan terlalu cepat atau dalam porsi besar, karena hal ini dapat memicu rasa kembung dan memperburuk rasa mual. Memilih makanan yang seimbang secara gizi di waktu sahur dan berbuka juga sangat dianjurkan untuk mendukung kesehatan selama berpuasa.

Dengan memahami penyebab mual saat puasa dan menerapkan cara-cara yang tepat untuk mengatasinya, seseorang dapat menjalani ibadah puasa dengan lebih nyaman dan mümkün terhindar dari rasa tidak nyaman yang dapat mengganggu fokus ibadah.

 

 

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER