Cara Mengatasi Susah BAB Saat Puasa Agar Tidak Mengganggu Ibadah

3 Mar 2025 14:26 WIB

thumbnail-article

Freepik/jcomp

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Nuha Khairunnisa

Susah buang air besar (BAB) saat puasa dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang sering kali terkait dengan perubahan yang dialami selama bulan Ramadan.

Selama puasa, pola makan seseorang berubah menjadi lebih terbatas, dengan makan di waktu sahur dan berbuka. Perubahan ini bisa menyebabkan seseorang kurang mendapatkan asupan serat yang penting untuk kesehatan pencernaan. Akibatnya, feses yang dihasilkan menjadi keras dan sulit dikeluarkan.

Cairan sangat penting untuk menjaga kelembapan tinja. Ketika seseorang berpuasa, mereka tidak mengonsumsi cairan selama jam-jam tertentu, sehingga asupan cairan yang dibutuhkan tubuh menjadi kurang. Hal ini dapat menyebabkan dehidrasi yang pada gilirannya memperburuk masalah sembelit.

Kebiasaan menahan BAB juga kerap menjadi faktor penyebab sembelit. Ketika dorongan untuk buang air besar diabaikan, hal ini dapat menyebabkan tinja semakin mengeras, sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan.

Makanan yang membantu melancarkan pencernaan

Untuk mengatasi masalah susah BAB saat puasa, penting bagi seseorang untuk memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi.

Serat berperan penting dalam membantu proses pencernaan. Mengonsumsi cukup serat dapat memperlancar buang air besar dan mencegah sembelit. Ketika makanan kaya serat dicerna, serat tersebut membantu mempertahankan kelembapan tinja sehingga lebih mudah dikeluarkan.

Beberapa jenis makanan yang kaya serat antara lain sayuran hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian utuh. Menggabungkan berbagai jenis makanan ini dalam menu sahur dan berbuka sangat membantu menjaga kelancaran pencernaan selama bulan puasa.

Buah dan sayuran bukan hanya kaya akan serat, tetapi juga mengandung banyak air yang penting untuk hidrasi. Beberapa contoh buah yang baik untuk pencernaan adalah apel, pir, dan kiwi. Sayuran seperti brokoli, bayam, dan wortel juga dapat menjadi pilihan yang baik.

Pentingnya hidrasi selama puasa

Hidrasi yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, khususnya saat menjalani puasa.

Biasanya, tubuh manusia memerlukan sekitar 2-3 liter cairan per hari. Selama bulan puasa, penting untuk mengikuti aturan ini meskipun hanya saat berbuka dan sahur.

Untuk memenuhi kebutuhan cairan, seseorang dapat membagi konsumsi air sepanjang malam dengan mengatur jadwal minum: dua gelas saat berbuka, empat gelas hingga menjelang sahur, dan dua gelas lagi saat sahur. Dengan cara ini, tubuh dapat terhidrasi dengan baik tanpa merasa kekenyangan.

Dehidrasi dapat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Oleh sebab itu, menjaga asupan cairan yang cukup sangat krusial untuk menghindari sembelit.

Aktivitas fisik untuk mempermudah BAB

Aktivitas fisik yang cukup juga memegang peranan penting dalam menjaga kelancaran BAB.

Melakukan olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau latihan peregangan dapat merangsang gerakan usus dan membantu melancarkan pencernaan. Aktivitas fisik yang tidak terlalu berat akan lebih baik agar tidak menguras energi selama berpuasa.

Beberapa contoh kegiatan fisik sederhana yang dapat dilakukan termasuk berjalan di sekitar rumah, stretching ringan, atau bahkan permainan sederhana bersama anak. Menghindari aktivitas yang terlalu berat adalah kunci untuk menjaga stamina selama berpuasa.

Gaya hidup yang terlalu banyak diam dapat mengakibatkan proses pencernaan menjadi lambat. Oleh karena itu, meskipun seseorang sedang berpuasa, tetaplah aktif bergerak untuk menjaga kesehatan.

Cara mengatasi sembelit di bulan puasa

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit saat puasa agar ibadah tetap lancar.

1. Mengatur pola makan sehat

Mengatur pola makan dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya serat dan cairan sangat membantu mencegah sembelit. Pastikan untuk mencakup berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian dalam menu sehari-hari.

2. Konsumsi obat pencahar bila diperlukan

Jika sembelit sudah mengganggu dan cara alami tidak berhasil, seseorang bisa mempertimbangkan untuk menggunakan obat pencahar yang sesuai. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan bahwa konsumsi obat tidak akan berpengaruh pada kesehatan selama puasa.

3. Konsultasi dengan dokter jika perlu

Jika sembelit terus berlanjut meskipun telah menerapkan berbagai cara, sebaiknya konsultasikan masalah ini kepada dokter. Dengan pemeriksaan yang tepat, dokter dapat memberikan solusi yang lebih sesuai dengan kondisi kesehatan individu.

Dengan cara-cara di atas, diharapkan siapa saja yang menjalani puasa dapat menjaga kelancaran pencernaan dan tidak terganggu oleh masalah sembelit.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER