Cara Menghadapi Teman yang Mengalami Depresi, Jangan Biarkan Mereka Sendiri

11 Oktober 2023 10:10 WIB

Narasi TV

Ilustrasi relasi pertemanan yang bisa mendukung kesehatan mental masing-masing. Sumber: Freepik.

Penulis: Rusti Dian

Editor: Margareth Ratih. F

Belakangan ini, kabar kasus bunuh diri bertebaran di media sosial. Penyebabnya adalah depresi karena masalah yang dihadapi. Tak heran jika kampanye kesehatan mental makin gencar digaungkan. Lalu, bagaimana cara menghadapi teman dengan gangguan mental?

Tanggal 10 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia. Peringatan tersebut sekaligus menyadarkan kita akan pentingnya kesehatan mental. Pasalnya, mental yang tidak sehat dapat membuat kita depresi, sakit secara fisik, hingga memunculkan keinginan bunuh diri.

Menurut data Kepolisian Republik Indonesia (Polri), sebanyak 585 kasus bunuh diri di Indonesia selama periode Januari hingga Juni 2023. Data ini diperkuat dengan pernyataan Kementerian Kesehatan bahwa depresi menjadi faktor risiko bunuh diri. Sebanyak 55% orang depresi memiliki pemikiran untuk mengakhiri hidupnya sendiri.

Bagi orang yang mengalami gangguan mental, keberadaan orang lain justru menjadi hal yang penting. Dengan begitu, mereka tidak akan merasa kesepian. Mereka juga memiliki motivasi untuk berjuang melawan penyakit atau rasa traumanya.

Cara menghadapi teman gangguan mental

Cara menghadapi teman yang mengalami gangguan mental adalah dengan memahaminya. Terkadang mereka hanya butuh didengar, bukan dinasehati. Perlu diingat, depresi dapat muncul karena ada kejadian yang tidak menyenangkan dalam hidupnya.

Setelah memahami, lakukan tindakan berikut untuk menghibur penderita depresi atau gangguan mental lainnya:

  • Menanyakan kabar

Terdengar biasa, namun menanyakan kabar membuat penderita depresi merasa ada yang masih peduli dengan dirinya. Kamu merasa khawatir jika tidak mendengar kabarnya. Gunakan nada yang tenang dan penuh perhatian sehingga ia akan terbuka untuk menceritakan apa yang sedang dirasakan.

  • Hindari kalimat yang meremehkan

Hindari mengucap “kita semua pasti punya masalah” atau “semua masalah pasti selesai”. Ucapan seperti itu justru akan mematahkan perasaan penderita. Ia akan menganggap perasaannya tidak valid. 

  • Jangan membandingkan masalah

Ungkapan yang sebaiknya dihindari adalah membandingkan ceritanya dengan ceritamu. Pahami bahwa setiap orang memiliki masalah yang berbeda-beda. Kamu tidak bisa memukul rata semua masalah bisa diselesaikan dengan cara yang sama.

Alih-alih membandingkan masalah, kamu bisa mengucapkan kalimat seperti “aku minta maaf jika kamu mengalami waktu yang sulit saat ini”.

  • Gunakan emosi netral

Usahakan untuk menggunakan emosi netral ketika sedang berbicara dengan seseorang yang mengalami gangguan mental. Hindari berekspresi yang berlebihan seperti terlalu bahagia atau sedih. Dengan begitu, orang tersebut memiliki ruang untuk mengekspresikan perasaannya.

  • Beri afirmasi positif

Kamu juga bisa memberikan afirmasi positif seperti “aku ada untukmu”, “aku sayang kamu”, atau “aku ingin mendengar ceritamu”. Kalimat tersebut sekaligus menjadi penyemangat dan dukungan kepada penderita gangguan mental. Ia akan merasa dihargai dan diberi ruang untuk bercerita. 

Itu tadi cara menghadapi teman yang mengalami gangguan mental. Bersabarlah ketika mendengarkan cerita mereka. Tawarkan bantuan apabila kamu merasa bisa membantunya. Dan yang terpenting adalah perhatikan kemampuanmu sendiri dalam menyikapi cerita tersebut.

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR