Cara Sindikat Pembobol Rekening Nasabah Bank Bekerja

20 Jul 2022 08:07 WIB

thumbnail-article

Penulis:

Editor: Akbar Wijaya

Tim Buka Mata Narasi menelusuri modus penipuan rekening nasabah bank yang marak terjadi melalui media sosial. Pelaku berpura-pura ingin menyelesaikan keluhan nasabah dengan menjadi tim customer service bank. Untuk meyakinkan calon korban pelaku menggunakan akun media sosial dan situs yang dibuat mirip dengan akun bank si nasabah.

Biasanya para pelaku akan mengirim link Whatsapp ke calon korban. Setelah itu, mereka akan berpura-pura menanyakan keluhan nasabah dan meminta data pribadi seperti: nomor rekening, pin ATM, dan kode Card Verification Value (CVV) sebagai dalih memecahkan masalah. 

Pelaku juga tak segan menghubungi langsung nasabah via telepon untuk mendapatkan informasi-informasi yang mereka butuhkan untuk menguras habis isi rekening korban.

Tim Buka Mata Narasi mencoba menelusuri salah satu website abal-abal yang mengatasnamakan Bank BRI. Dari investigasi tim, ditemukan bahwa pemilik laman tersebut bernama Sukri Adi, yang berdomisili di Palembang, Sumatra Selatan. Tim juga berhasil melacak nomor ponsel serta alamat email yang pemilik situs tersebut. 

Dari aplikasi GetContact, nomor yang tercantum banyak dilaporkan sebagai “Penipu Bank BRI”. 

Tim Buka Mata juga mencoba menelusuri sindikat lain dari cerita korban. Dari keterangan salah satu korban, ditemukan bahwa pelaku lain yang memiliki rekening atas nama “Rendy Putra Wijaya” beralamat di Kayu Agung, Palembang, Sumatra Selatan. 

Ini cuma dua contoh pelaku yang kedapatan datang dari domisili yang sama. Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga pernah mengungkap sindikat serupa yang berlokasi di Tulung Selapan, Palembang, Sumatera Selatan, 2020 lalu. 

Menurut Ahli Keamanan Cyber Ruby Alamsyah mengatakan masyarakat mesti berhati-hati supaya tak terjebak penipuan seperti ini. Hal yang pertama bisa dilakukan adalah jangan pernah mengisi data pribadi di situs atau tempat yang bukan instansi formal. 

“Kedua, jangan mudah terbujuk rayu atas informasi iming-iming apapun. Pastikan kita cerna lalu kita cek dan ricek kembali,” kata Ruby.

“Think before click itu penting."

Penulis: Firda Iskandar

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER