Kota-kota dalam daftar berikut ini menjadi yang paling tua berdiri di Indonesia jika dibandingkan dengan kota-kota lainnya. Usia kota-kota berikut ini berkisar ratusan hingga ribuan tahun lamanya.
Mungkin dari kita banyak yang mengira jika kota tertua di Indonesia adalah Jakarta, mengingat sejarah Jakarta sebagai Sunda Kelapa hingga menjadi Batavia dan lalu Jakarta merupakan pengetahuan umum.
Akan tetapi, Jakarta bukan jadi kota yang tertua di Indonesia, terdapat kota-kota lainnya yang telah memiliki peradaban sejak ratusan hingga ribuan tahun yang lalu.
Lantas, kota mana saja yang jadi kota tertua di Indonesia dan bagaimana sejarahnya? Berikut ulasannya.
Daftar kota tertua di Indonesia
Penetapan kota tertua di Indonesia umumnya ditentukan dari adanya prasasti sejarah yang menjelaskan jika wilaya suatu kota telah menjadi pusat kehidupan masyarakat di wilayah tersebut pada masa lalu.
Berdasarkan prasasti tersebut, beberapa kota di Indonesia diketahui telah menjadi pusat kehidupan bermasyarakat sejak ratusan hingga ratusan tahun lamanya.
Berikut ini merupakan daftar 10 kota tertua di Indonesia.
1. Palembang, Sumatra Selatan
Diurutan pertama ada kota Palembang, kota yang terkenal dengan Jembatan Ampera ini telah berusia 1342 tahun dan berdiri sejak 682 Masehi.
Sebelum menjadi Ibu Kota Sumatra Selatan, Palembang dulunya merupakan Ibu Kota Kerajaan Sriwijaya. Hal ini dibuktikan dengan prasasti Kedukan Bukit bertanggal 16 Juni 682 Masehi yang ditemukan di Bukit Siguntang.
Dalam prasasti yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Melayu Kuno ini, dijelaskan bahwa Palembang sudah menjadi sebuah kota sejak 16 Juni 682M yang didirikan oleh Dapunta Hyang.
2. Salatiga, Jawa Tengah
Kota tertua kedua di Indonesia adalah Salatiga. Kota yang berada di kaki gunung Merbabu ini sudah ada sejak 24 Juli 750 Masehi.
Sumber yang dijadikan dasar untuk mengungkap asal usul Salatiga adalah prasasti Plumpungan yang berada di Dukuh Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo.
Prasasti ini berangka tahun 672 Saka atau 750 Masehi dan ditulis dengan menggunakan huruf Jawa Kuno dan bahasa Sansekerta.
Candrasengkala (aksara bermakna tanggal) di dalam prasasti tersebut disebut menunjuk pada hari Jumat (Suk) rawâra tanggal 31 Asadha atau 24 Juli 750 Masehi.
3. Kediri, Jawa Timur
Bergeser ke arah timur, kota tertua ketiga di Indonesia ada Kediri. Kota yang memiliki semboyang “Djojo ing Bojo” yang berarti “mengalahkan marabahaya” ini telah ada sejak 27 Juli 879 Masehi.
Penetapan ini berdasarkan prasasti Kwak yang ditemukan di Desa Ngabean, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada 1892.
4. Magelang, Jawa Tengah
Magelang merupakan kota tertua keempat di Indonesia, Kota yang terkenal dengan kemegahan Candi Borobudur ini sudah berdiri sejak 11 April 907 Masehi.
Penetapan asal-usul Magelang ini didasarkan pada keterangan Prasasti Gilikan, Prasasti Poh, dan Prasasti Mantyasih. Ketiga prasasti itu ditulis diatas lempengan tembaga.
Pada awal berdirinya, Kota Magelang merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno. Karena letaknya yang strategis, kota ini pernah dijadikan pusat lalu lintas perekonomian oleh pemerintah Belanda.
5. Banda Aceh
Kota yang berada di paling barat wilayah Indonesia ini dibangun oleh Sultan Johan Syah pada 1 Ramadhan 601 Hijriah atau 22 April 1205 Masehi.
Bukti pembangunan kota yang dijuluki Serambi Mekkah ini tercantum dalam naskah pembangunan ibu kota baru oleh sultan.
Kota Banda Aceh juga diketahui sebagai kota Islam tertua di Asia Tenggara. Kota ini juga memiliki peran penting dalam penyebaran Islam ke seluruh wilayah Indonesia.
6. Surabaya, Jawa Timur
Terkenal sebagai kota Pahlawan, sejak awal berdirinya di tahun 1293 Masehi, kota ini sudah erat kaitannya dengan nilai kepahlawanan.
Nilai heroisme itu terlihat dari peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dengan Pasukan Mongol yang dipimpin oleh Kubilai Khan pada 1293.
Selain itu, bukti lainnya jika Surabaya sudah ada sebelum zaman kolonial adalah dengan adanya prasasti Trowulan I yang berangka tahun 1358 Masehi.
Prasasti itu menyebutkan jika Churabhaya (Surabaya) saat itu masih berupa desa di tepi sungai Brantas yang berfungsi sebagai tempat penyeberangan strategis sepanjang sungai Brantas.
7. Kota Baubau, Sulawesi Tenggara
Bergeser ke timur Indonesia,ada kota Baubau yang masuk daftar kota tertua di Indonesia. kota yang mendapat julukan “bumi seribu benteng ini” sudah ada sejak 17 Oktober 1541.
Pada abad ke-15 Baubau diyakini sebagai pusat Kerajaan Buton (Wolio) hingga jiki peninggalan sejarah masih ada dan dijadikan objek wisata Kompleks Keraton Kerajaan Buton
8. Ambon, Maluku
Selanjutnya ada kota Ambon, cikal bakal adanya Kota Ambon dimulai tahun 1575 saat Benteng Portugis yang bernama Benteng Kota Laha atau Ferangi dibangun di Pantai Honipopu.
Dalam proses pembangunannya, masyarakat pekerja Portugis juga mendirikan perkampungan yang disebut soa, yakni kesatuan kekerabatan dari beberapa keluarga.
Di antaranya soa Keling, Ema, Soya, Hutumuri, Halong, Hative, Selale, Urimessing, dan Batu Merah. Kelompok masyarakat inilah yang menjadi cikal bakal Kota Ambon dan 1575 ditetapkan sebagai tahun lahirnya Kota Ambon.
9. Tegal, Jawa Tengah
Kota yang terletak di pesisir utara pulau jawa ini masuk dalam daftar kota tertua di Indonesia, awalnya kota ini adalah sebuah desa bernama Tetegual yang pada 1530 telah memperlihatkan kemajuannya dan masuk wilayah Kabupaten Pemalang yang mengakui Trah (Kerajaan) Pajang.
Nama Teteguall diberikan oleh pelaut Portugis yang bernama Tome Pires yang pernah singgah di Pelabuhan Tegal pada tahun 1500-an. Konon kata Teteguall berarti tanah subur yang mampu menghasilkan tanaman pertanian.
Namun asal muasal lain menyebutkan jika desa cikal bakal Kota Tegal dibangun oleh Ki Gede Sebayu. Penobatan Sebayu sebagai pemimpin tertinggi dilakukan bersamaan dengan festival tradisional setelah panen besar yakni 12 April 1580.
10. Padang, Sumatera Barat
Selain sebagai kota terbesar di Sumatera, Padang juga masuk daftar kota tertua di Indonesia, hari jadi kota ini ditetapkan pada tanggal 7 Agustus 1669.
Berdasarkan tambo Minangkabau, Padang disebut dengan daerah rantau. Orang yang pertama kali datang berasal Kubung XIII Solok oleh Luhak Nan Tigo (Tanah Datar, Agam, dan Limo Puluh Kota). Ketika mereka sampai di tempat itu, ada sejumlah penduduk asli yang mereka sebut dengan orang-orang Rupit dan Tirau.