Hampir dipastikan setiap negara membutuhkan biaya untuk Pembangunan negaranya, untuk memenuhi itu tidak jarang mereka melakukan pengajuan utang kepada Bank Dunia seperti lembaga IMF atau Dana Moneter Internasional, tapi tahukah kamu ada sejumlah negara yang tidak memiliki hutang ke IMF loh.
Bahkan ada juga negara yang sama sekali tidak memiliki hutang, biasanya mereka akan mengandalkan penghasilan pajak untuk biaya pembangunan dan pemerintah lainnya.
Dilain sisi, banyak negara yang masih menggantungkan nasib negaranya ke IMF untuk mengatasi krisis ekonomi, menstabilkan mata uangnya, melakukan reformasi struktural, hingga mengurangi kesulitan dalam neraca pembayaran.
Daftar negara yang tidak punya utang ke IMF
1. Tuvalu
Tuvalu merupakan negara kepulauan di Pasifik Selatan yang masuk di dalam Persemakmuran Inggris.
Negara dengan luas lahan 26 km2, tidak membutuhkan banyak dana untuk pembangunan negara. Meskipun tidak memiliki utang ke IMF, tetapi rasio utang terhadap PDB Tuvalu di 2024 mencapai 7%.
2. Hong Kong
Pada tahun 2022 Hong Kong SAR (Special Administrative Region of the People’s Republic of China) memiliki rasio utang PDB terendah, yakni sebesar 4,26 persen.
Alasan kenapa Hong Kong memiliki hutang yang rendah, karena negara ini memiliki pasar keuangan yang sangat maju.
Faktor lainnya negara ini memiliki pajak properti yang tinggi dan mampu menutup semua biaya pemerintah yang kecil.
3. Brunei Darussalam
Negara tetangga Indonesia ini memiliki rasio utang PDB (produk domestik bruto) sebesar 1.9-2 persen yang berarti tingkat hutang Brunei Darussalam sebesar $0 Miliar.
Brunei Darussalam memiliki kekayaan yang melimpah, mereka terkenal dengan gas alam dan cadangan minyak yang sangat melimpah yang menjadi sumber kekayaan dari Brunei Darussalam.
4. Macau
Macau merupakan negara yang termasuk dalam administrasi khusus dari negara China ini selama 15 tahun terakhir tidak tercatat memiliki hutang ke IMF
Bahkan Macau menempati urutan keempat negara terkaya di Asia, faktor pendukungnya adalah sektor pariwisata yang menjadi daya tarik.
Negara ini juga dikenal dengan area judi dan kasino, jadi tak heran Macau juga dijuluki sebagai Las Vegas-nya Asia.
5. Kuwait
Negara yang terletak di timur laut Arab Saudi ini memiliki rasio utang terhadap PDB sebesar 7 persen di tahun 2022.
Perekonomian Kuwait sangat bertumpu pada sektor minyak. Sektor minyak menyumbang sekitar 90% total penerimaan Pemerintah dan 95% total ekspor Kuwait.
6. Turkmenistan
Turkmenistan terletak di Asia Tengah dan berbatasan langsung dengan Iran, negara yang Merdeka tahun 1991 ini memiliki ratio PDB di tahun 2021 mencapai 11 persen, namun di tahun 2022, rasio utang PDB-nya menurun hingga 5,19 persen.
Bahkan diperkirakan utang Turkmenistan akan terus menurun setiap tahunnya. Kekayaan minyak, gas alam dan berbagai mineral yang dapat menyokong ekonomi negara mereka.
7. Kiribati
Kiribati adalah sebuah negara kepulauan di Oseania di tengah Samudra Pasifik. Negara dengan luas 811 km2 ini memiliki rasio utang PDB yang cukup kecil, yakni 9,9% di tahun 2024.
Lalu Bagaimana dengan Indonesia?
Selain tujuh negara di atas, Indonesia kini sudah tidak masuk daftar negara yang memiliki utang kepada IMF. Hal itu ditegaskan langsung oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati .
"Lama banget (utang Indonesia ke IMF) itu, kan IMF program tahun berapa itu 1997-1998, 2000 awal, dan itu sudah dilunasi semua," kata dia, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (4/7/2023). Mengutip Menpan RB
Hutang ke IMF juga pernah disinggung oleh Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
"Utang kita udah selesai ke IMF. Kita harus berterima kasih pada pemerintahan sebelum Pak Jokowi, yaitu di zamannya Pak SBY. Itu berhasil menyelesaikan utang kita ke IMF," ujar Bahlil, Jumat (30/6/2023). Mengutip Kompas
Sebagai informasi, Indonesia sendiri sempat memiliki utang 9,1 miliar dollar AS dari IMF di tahun 1998 atau saat negara ini dilanda krisis moneter hebat. Namun, pemerintah Indonesia telah melunasi pinjaman di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tepatnya Oktober 2006.