Mengenal Design Thinking: Penyelesaian Masalah Berdasar Empati

10 Dec 2023 15:12 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi penerapan design thinking melalui focus group discussion. (Sumber: Pexels/Christina Morillo)

Penulis: Rusti Dian

Editor: Rizal Amril

Design thinking (pemikiran desain) adalah proses pemecahan masalah yang kreatif berdasarkan kebutuhan manusia. Prinsip ini bisa diterapkan dalam keseharian agar segala sesuatunya bisa lebih nyaman.

Proses dalam design thinking mulai dari analisis konteks, penemuan dan pembingkaian masalah, pembuatan ide dan solusi, berpikir kreatif, membuat sketsa model dan prototipe, serta menguji dan mengevaluasi. Karakteristik dari design thinking di antaranya:

  • Menyelesaikan masalah yang rumit.
  • Mengedepankan empati.
  • Mengubah strategi menjadi solusi.
  • Menggunakan nalar abduktif dan produktif.
  • Menggunakan media pemodelan non-verbal serta grafik atau spasial.

Design thinking memberi ruang untuk gagal. Dengan begitu, kita bisa belajar dari kegagalan tersebut. Kita paham penyebab kegagalan tersebut dan tahu cara untuk memperbaikinya. 

Dalam bisnis, design thinking sangat membantu perkembangan perusahaan karena sesuatu dibuat bersama pengguna, bukan semata-mata untuk pengguna.

Elemen design thinking

Berikut empat elemen dalam design thinking:

1. People centered

People centered berarti berfokus pada manusia dan masalah yang dihadapinya. Perlu diingat bahwa design thinking berusaha menyediakan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Jadi, kamu harus mengedepankan empati saat mempraktikkan design thinking.

2. Iterative

Iteratif berarti memungkinkan adanya pengulangan dari design thinking tersebut. Jadi, kamu bisa menemukan solusi terbaik yang menjawab suatu permasalahan. Tak heran jika design thinking menjadi proses yang sulit dilalui.

3. Highly Creative

Perlu kreativitas yang tinggi saat merancang solusi yang inovatif. Kamu harus bisa memosisikan diri dari sudut pandang orang lain dan mencari solusi baru yang kreatif.

4. Hands On

Setelah menyusun design thinking, pastikan ada percobaan sebelum sesuatu benar-benar bisa dihasilkan, baik itu produk atau pemikiran. Percobaan ini bisa menjadi pemantik untuk mendapat umpan balik dari orang lain. Intinya, rancangan hasil design thinking harus dicoba lebih dulu.

Proses design thinking

Ada lima proses yang harus dilalui saat melakukan design thinking, di antaranya:

1. Empathize

Kamu harus paham tentang masalah yang ingin diselesaikan. Dengan mengedepankan empati, kamu bisa membuat desain yang berfokus pada manusia. Empati juga membuatmu mengesampingkan asumsi dan mendapatkan solusi kebutuhan.

2. Define

Setelah mengumpulkan informasi, cobalah untuk menganalisis temuan. Cari masalah inti dengan cara mengidentifikasi temuan tersebut. Mengingat bahwa tak semua masalah bisa diselesaikan melalui design thinking.

3. Ideate

Selanjutnya adalah menerjemahkan kebutuhan dalam bentuk ide dan solusi inovatif. Kamu bisa melakukan brainstorming dengan orang-orang di sekitar. Dengan begitu, ide yang muncul pun akan semakin banyak, termasuk yang tidak masuk akal sekalipun.

Selain brainstorming, kamu juga bisa melakukan focus group discussion (FGD), mind mapping, 5 whys, dan brainwriting.

4. Prototype

Setelah menyusun ide, kamu bisa menghasilkan prototipe dari ide yang sudah dikembangkan. Meski begitu, tak semua ide memiliki prototipe karena adanya keterbatasan. Prototipe ini bisa dibuat berulang kali sehingga terkadang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

5. Test

Terakhir adalah tahap pengujian untuk memastikan semua berjalan dengan baik. Setiap masukan dari orang lain akan ditampung untuk memperbaiki ide yang sudah dibuat. Setelah dirasa cukup, maka desain tersebut bisa digunakan secara langsung untuk menyelesaikan masalah.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER