Dewi Soekarno Lepas Status WNI di Tengah Trend #KaburAjaDulu, Apa Alasannya?

18 Feb 2025 15:19 WIB

thumbnail-article

Sumber: Antara

Penulis: Rusti Dian

Editor: Akbar Wijaya

Ratna Sari Dewi atau Dewi Soekarno resmi melepas status sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) di tengah tren #KaburAjaDulu yang sedang ramai di media sosial. Hal ini dikarenakan Dewi Soekarno akan mencalonkan diri sebagai anggota legislatif di Jepang.

Bentuk upaya mencalonkan diri tersebut semakin terlihat ketika Ratna Sari Dewi mengumumkan pendirian Partai 12 Heiwa To pada Rabu (12/2/2025). Partai tersebut berfokus pada perlindungan hewan dengan misi melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Jepang.

Usai melepas paspor Indonesia, perempuan berusia 84 tahun itu berencana mendapatkan kembali kewarganegaraan Jepang. 

Sebagai informasi, Dewi Soekarno lahir pada 6 Februari 1940 di Tokyo. Sebelum menikah dengan Presiden Soekarno, ia memiliki nama asli Naoko Nemoto. Pada 1962, ia memperoleh kewarganegaraan Indonesia setelah menikah dengan Presiden Soekarno.

Tekad Maju Anggota Legislatif

Dikutip dari Japan Times, nama Partai 12 Heiwa To memiliki makna tersendiri. “Heiwa” berarti perdamaian, kemudian angka 12 diucapkan sebagai “wan-nyan” yang merupakan gabungan penyebutan anjing dan kucing dalam bahasa Jepang.

Inisiatif utama dari partai tersebut adalah mendirikan lembaga khusus untuk mengawasi kasus penyiksaan hewan, serta memperberat hukuman bagi pelakunya.

Dewi Soekarno menegaskan bahwa langkah terpenting yang ingin dicapai Partai 12 Heiwa To adalah pemberlakuan undang-undang larangan memakan anjing dan kucing.

Partai ini juga menargetkan bisa memperoleh setidaknya dua hingga tiga kursi di Majelis Tinggi Jepang. Hal ini disampaikan oleh Juru Kampanye 12 Heiwa To, Shinnosuke Fujikawa.

Melalui langkah politik ini, Dewi Soekarno berharap dapat memperjuangkan perlindungan hewan secara lebih luas.

Profil Dewi Soekarno

Ratna Sari Dewi (Dewi Soekarno) memiliki nama asli Naoko Nemoto. Ia adalah istri ke-6 Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.

Ia berasal dari keluarga yang sederhana, di mana orang tuanya adalah pekerja konstruksi migran di Tokyo. Kesederhanaan inilah yang membuat Dewi harus bekerja sejak masih remaja. Ia pernah menjadi pramuniaga di perusahaan asuransi jiwa di Chiyoda.

Ketertarikannya di bidang seni membuat Dewi sering muncul di pentas terkemuka yang berlangsung di Tokyo. Ia mempelajari tarian klasik Jepang, bernyanyi, hingga bermain drama di Sishere Hayakawa Art Production.

Ia bertemu dengan Soekarno saat adanya kerja sama Indonesia dan Jepang. Beberapa kali Soekarno berkunjung ke sana, pada Juni 1959, ia bertemu dengan Naoko Nemoto. Saat itu, Dewi masih berusia 19 tahun.

Dari pernikahannya dengan Soekarno, mereka dikaruniai anak bernama Kartika Sari Dewi yang lahir pada 11 Maret 1967. Tak lama setelah itu, Soekarno meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di usia ke-69 tahun. Setelah kepergiannya, Dewi Soekarno tidak pernah menikah lagi.

Kepiawaian Dewi Soekarno tidak hanya sebatas pada bidang seni saja. Nyatanya, ia juga pandai dalam bernegosiasi.

Ia berhasil melobi Jepang sehingga koleksi Soekarno yang dibukukan berhasil dicetak di sana. Bahkan, ia juga pernah terpilih menjadi Ketua Kehormatan Lembaga Persahabatan Indonesia-Jepang.

 

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER