Dirut Garuda Mengaku Ditelpon Sekjen DPR, Minta Disediakan 80 Kursi Business Class untuk Haji

15 Jun 2023 13:06 WIB

thumbnail-article

Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra/ Antara

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengaku ditelpon Sekretaris Jendral DPR Indra Iskandar yang meminta disiapkan 80 kursi business class untuk berangkat haji.

"Tadi, kemarin kami dihubungi Sekjen DPR untuk memastikan ada sekitar tambahan 80 anggota DPR untuk bisa berangkat haji," ujar Irfan dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (13/6/2023).

Irfan mengatakan belum bisa menjanjikan permintaan DPR itu dapat dipenuhi atau tidak. Sebab, kata Irfan, untuk mendatangkan pesawat tambahan di musim haji perlu memperoleh izin dari General Authority for Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.

"Itu stay tuned, kami belum bisa menjanjikan tambahan pesawat. Tapi memang ini persoalan izin dari GACA Arab Saudi yang sebenarnya mensyaratkan tanggal 22 adalah hari terakhir penerbangan untuk haji," ujarnya.

Sekretaris Jendral DPR Indra Iskandar menjelaskan duduk perkara permintaannya kepada Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra.

Indra menjelaskan permintaan 80 kursi business class untuk DPR dalam rangka menjalankan tugas pengawasan penyelenggaraan ibadah haji. Pasalnya sampai dengan empat hari lalu DPR belum juga mendapatkan tiket.

"Jadi timwas (tim pengawas) DPR minggu depan sudah harus berangkat, sampai empat hari lalu belum dapat tiket. Nah karena anggota DPR sukanya atau nyamannya naik Garuda maka saya menghubungi Dirut Garuda," kata saat dihubungi Narasi, Kamis (15/6/2023).

Indra menekankan permintaan 80 kursi business class ke Dirut Garuda bukan agar anggota DPR bisa berhaji dengan tiket gratis.

"Kalau Dirut Garuda ada saya beli tiket Garuda, kalau gak ada saya beli tiket swasta," ujar Indra.

Menurut Indra DPR tidak mungkin meminta tiket gratis kepada Garuda, pasalnya anggaran untuk anggota DPR melakukan pengawasan haji telah disediakan oleh negara. Lagi pula, tambah Indra, Garuda merupakan perusahaan penerbangan terbuka.

"Logika bisnis modern, mana mungkin [DPR] minta gratis Garuda itu perusahaan terbuka sudah TBK," ujar Indra.

Indra menambahkan dirinya berteman baik dengan Dirut Garuda, namun jangan mendapat tiket gratis, meminta diskon tiket 10% saja tidak diberikan.

"Saya berteman baik dengan Pak Irfan, saya minta diskon 10 persen ajah gak dikasih apalagi minta 80 tiket gratis, mana mungkin dia mau ngasih," ujarnya.

Lantaran belum mendapatkan kepastian perihal jawaban Indra mengatakan DPR akhirnya membeli tiket campuran dari maskapai swasta dan Garuda.

"Kami akhirnya beli tiket penerbangan asing karena gak mungkin menunggu Garuda lagi," kata Indra.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER