Doa agar Suami Tidak Selingkuh dan Hukumnya dalam Islam

17 Mei 2024 20:05 WIB

Narasi TV

Ilustrasi perselingkuhan. (Sumber: Freepik)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Perselingkuhan menjadi momok yang menakutkan dalam rumah tangga. Islam sendiri melarang umatNya untuk berselingkuh. Sebagai salah satu upaya menjauhkan keluarga dari perselingkuhan, Islam menganjurkan diamalkannya doa agar suami tidak selingkuh.

Dalam pandangan hukum islam, selingkuh dianggap sebagai perbuatan yang tercela karena merusak kehidupan berumah tangga yang suci dan sakral.

Melansir laman NU Online, Rasulullah saw. melarang keras seseorang untuk mengganggu keharmonisan rumah tangga orang lain sebagai sabdanya pada kutipan berikut ini:

 عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لَيْسَ مِنَّا مَنْ خَبَّبَ امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها أو عَبْدًا عَلَى سَيِّدِه

Artinya, “Dari Abu Hurairah ra., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Bukan bagian dari kami, orang yang menipu seorang perempuan atas suaminya atau seorang budak atas tuannya,’” (HR Abu Dawud).

Kecaman agama ini tidak hanya menyasar lelaki sebagai pihak ketiga dalam rumah tangga, tetapi juga perempuan yang melakukan upaya-upaya serupa dalam rangka merebut hati suami orang lain sebagai penjelasan atas hadis berikut ini:

(لَيْسَ مِنَّا) أي من أتباعنا (مَنْ خَبَّبَ) بتشديد الباء الأولى بعد الخاء المعجمة أي خدع وأفسد (امْرَأَةً عَلَى زَوْجِها) بأن يذكر مساوىء الزوج عند امرأته أو محاسن أجنبي عندها (أَوْ عَبْدًا) أي أفسده (عَلَى سَيِّدِه) بأي نوع من الإفساد وفي معناهما إفساد الزوج على امرأته والجارية على سيدها قال المنذري وأخرجه النسائي 

Artinya: (Bukan bagian dari) pengikut (kami, orang yang menipu) melakukan tipu daya dan merusak kepercayaan (seorang perempuan atas suaminya), misalnya menyebut keburukan seseorang lelaki di hadapan istrinya atau menyebut kelebihan lelaki lain di hadapan istri seseorang (atau seorang budak atas tuannya) dengan cara apa saja yang merusak hubungan keduanya.

Semakna dengan ini adalah upaya yang dilakukan untuk merusak hubungan seorang laki-laki terhadap istrinya atau merusak hubungan seorang budak perempuan terhadap tuannya. Al-Mundziri mengatakan, hadits ini juga diriwayatkan An-Nasai (Abu Abdirrahman Abadi, Aunul Ma‘bud ala Sunan Abi Dawud, [Yordan: Baitul Afkar Ad-Dauliyyah, tanpa catatan tahun], halaman 967). 

Keterangan (syarah) hadis di atas cukup jelas bahwa pihak ketiga dalam sebuah rumah tangga tidak dianggap sebagai pengikut Rasulullah saw. dan umat Islam. 

Dengan kata lain, upaya merusak keharmonisan rumah tangga orang lain bukanlah jalan hidup yang disyariatkan oleh agama Islam dan justru berlawanan dengan tujuan perkawinan itu sendiri.

Doa agar suami tidak selingkuh

Sebagai upaya menjauhkan rumah tangga dari perselingkuhan, doa berikut ini dapat diamalkan oleh seorang istri:

اَللَّهُمَّ اَنْتَ حَسْبِيْ عَلَى زَوْجِيْ عَطِّفْ قَلْبَهُ عَلَيَّ وَسَخِّرْلِيْ قلْبَهُ وَذَلِّلْهُ لِيْ وَحَبِّبْنِيْ اِلَيْهِ حَتَّى يَأْتِيْ اِلَيَّ خَاضِعَةً ذَلِيْلاً مِنْ غَيْرِ مَهْلَةٍ وَاشْغُلْهُ بِمَحَبَّتِيْ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Allahumma anta khasbi 'ala zauji 'aththif qolbahu 'alayya wa sakhkhirli qolbahu wa dzallilhu li wa khabbibni ilaihi khatta ya'ti ilayya khodli'atan dzalilatan min ghoiri mahlatin wasyghulhu bi mahabbati innaka 'ala kulli syaiin qodir.

Artinya: "Ya Allah, Engkau cukup bagiku sebagai penolong atas suamiku, lembutkan hatinya padaku, palingkan hatinya padaku, tundukkan hatinya padaku, dan jadikan aku mencintainya sehingga dia datang padaku dengan tunduk tanpa menunda-nunda, sibukkanlah dia dengan mencintaiku, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR