Doa Puasa Hari ke-17 dan 18 Lengkap dengan Lafal Arab, Latin, dan Terjemahannya

7 Apr 2023 19:04 WIB

thumbnail-article

Ilustrasi muslim tengah berdoa puasa hari ke-17 dan 18 Ramadan. (Sumber: Pexels/Thirdman)

Penulis: Elok Nuri

Editor: Rizal Amril

Tidak terasa bulan puasa Ramadan telah memasuki hari ke-17 dan ke 18, amalan yang biasa dilakukan untuk meningkatkan pahala adalah dengan berdoa puasa hari ke-17 dan 18.

Tanggal 17 Ramadan merupakan salah satu hari paling mulia dalam Islam. Hal tersebut dikarenakan tanggal 17 Ramadan dipercaya sebagai malam turunnya Al-Qur’an ke bumi.

Peristiwa tersebut seringkali dinamai Nuzulul Qur’an. Pada 17 Ramadan 610 M, Rasulullah saw untuk pertama kali mendapatkan wahyu berupa Al-Qur'an melalui perantara malaikat Jibril.

Surat pertama yang diturunkan Allah Swt melalui peristiwa tersebut adalah surat Al-Alaq ayat 1-5.

Peristiwa tersebut terjadi Rasulullah tengah menyendiri di Gua Hira di puncak Jabal Nur, sekitar enam kilometer sebelah utara Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

Oleh karenanya, sebagai seorang muslim hendaknya kita perbanyak memanjatkan doa baik. 

Keutamaan puasa hari ke-17 dan 18 Ramadan

Selain peristiwa sejarah, hari ke-17 dan 18 memiliki keutamaan bagi umat Islam yang menjalankan puasa.

Keterangan ini mengutip kitab Fadhâil Al-Asyhur Ats-Tsalâtsah yang ditulis oleh Syekh Muhammad bin Ali bin Husein bin Musa bin Babawayh Al-Qumi.

Keutamaan puasa hari ke-17 Ramadan adalah Allah Swt akan memberikan ampunan kepada orang yang berpuasa di hari tersebut, berikut bapaknya, dan melindunginya dari azab hari kiamat.

Sementara itu keutamaan puasa hari ke-18 adalah Allah Swt memerintahkan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, malaikat pemikul Arsy, dan Al-Karubin agar memohonkan ampunan untuk umat Muhammad SAW sampai tahun berikutnya. 

Selain itu, umat muslim yang berpuasa pada hari ke-18 Ramadan juga akan diberikan oleh Allah SWT pahala seperti pahala para syuhada Badar.

Doa hari ke-17 puasa Ramadhan

اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْهِ لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَ اقْضِ لِيْ فِيْهِ الْحَوَائِجَ وَ الآمَالَ يَا مَنْ لاَ يَحْتَاجُ إِلَى التَّفْسِيْرِ وَ

السُّؤَالِ يَا عَالِمًا بِمَا فِيْ صُدُوْرِ الْعَالَمِيْنَ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ الطَّاهِرِيْنَ

Allâhummah dinî fîhi lishâlihil a’mâli waqdhi lî fîhil hawâija wal âmâla yâ man lâ yahtâju ilat tafsîr was suâli yâ ‘âliman bimâ fî shudûril ‘âlamîn shalli ‘alâ muhammadin wa âlihith thâhirîn

Artinya, “Ya Allah anugerahilah aku di bulan ini untuk bisa berperilaku yang baik dan kabulkanlah semua hajat dan keinginanku. Wahai yang tidak memerlukan penjelasan dan pertanyaan. Wahai yang Maha mengetahui apa yang ada di dalam alam ini. Anugerahilah selawat dan salam bagi Muhammad SAW dan keluarganya yang suci.”

Doa hari ke-18 puasa Ramadhan

اَللَّهُمَّ نَبِّهْنِيْ فِيْهِ لِبَرَكَاتِ أَسْحَارِهِ وَ نَوِّرْ فِيْهِ قَلْبِيْ بِضِيَاءِ أَنْوَارِهِ وَ خُذْ بِكُلِّ أَعْضَائِيْ إِلَى اتِّبَاعِ آثَارِهِ

بِنُوْرِكَ يَا مُنَوِّرَ قُلُوْبِ الْعَارِفِيْنَ

Allâhumma nabbihnî fîhi libarakâti ashârihi wa nawwir fîhi qalbî bidhiyâi anwârihi wa khudz bikulli a’dhâî ilat tibâ’I âtsârihi binûrika yâ munawwiral qulûbi.

Artinya, “Ya Allah, sadarkanlah aku untuk mengetahui berkat yang ada pada waktu sahur. Terangilah hatiku dengan cahaya-Mu yang lembut. Jadikanlah seluruh anggota badanku dapat mengikuti cahaya itu. Wahai Penerang hati sanubari.”

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER