Duduk Perkara Butet Kertaredjasa Merasa Diintimidasi, Ini Versi Polisi dan Penyelenggara

6 Dec 2023 10:12 WIB

thumbnail-article

Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri (keempat kanan) berfoto bersama bakal calon presiden dari PDIP Ganjar Pranowo (kelima kanan), budayawan Romo Sindhunata (kedua kanan), pematung Dunadi (ketiga kanan) dan seniman Butet Kertaredjasa (keenam kanan) saat peresmian patung Bung Karno di Omah Petroek , Wonorejo, Hargobinangun, Pakem, Sleman, D.I Yogyakarta, Rabu (23/8/2023). Megawati Soekarnoputri meresmikan patung Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno dengan tinggi sekitar 7 meter yang merupakan karya seniman Dunadi. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/aww.

Penulis: Jay Akbar

Editor: Akbar Wijaya

Seniman Butet Kertaredjasa merasa diintimidasi polisi karena diminta menandatangani surat untuk tidak memuat unsur politik dalam pentas teater berjudul "Musuh Bebuyutan" yang diselenggarakan di Taman Ismail Marzuki, Jum'at (1/12/2023).

Butet mengatakan surat itu ia tandatangani sekira sepekan sebelum pementasan sebagai syarat dikeluarkannya izin penyelenggaraan keramaian dari kepolisian. Ia menilai redaksional di dalam surat sarat akan intimidasi karena berpengaruh terhadap materi yang akan dipentaskan, seperti:

  1. Larangan membahas unsur politik.
  2. Larangan melakukan kampanye pemilu.
  3. Larangan menyebarkan bahan kampanye pemilu.
  4. Larangan menggunakan atribut partai politik atau atribut capres-cawapres.

Dari empat hal tersebut, Butet mengaku keberatan dengan permintaan tidak membahas unsur politik.

"Jadi intimidasi itu adalah redaksional yang harus menyertai perizinan pertunjukan saya. Di situ masalahnya," kata Butet dalam wawancara dengan iNews Prime, Senin (5/12/2023).

Menjelang pertunjukan pihak kepolisian dari Polsek Cikini datang ke lokasi pertunjukan meminta penyelenggara membuat surat pernyataan yang isinya tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung unsur politik. Setelah menandatangani surat tersebut, panitia tetap menggelar pertunjukan dalam durasi 150 menit dan tetap memuat unsur politik di dalamnya.

Menurut Butet sejak Reformasi 1998 ia tidak pernah diminta untuk menandatangani surat dengan redaksional semacam itu. "Ini satu hal yang aneh untuk saya," ujarnya.

Setelah pementasan digelar, Butet bahkan menyebut cara-cara yang dilakukan pihak kepolisian tidak ubahnya seperti Orde Baru.

"Karena untuk pertunjukan kali ini setelah 41 kali Indonesia Kita main, baru kali ini saya harus membuat surat pernyataan tertulis kepada polisi bahwa pertunjukan ini saya harus berkomitmen tidak ada unsur politik di dalam pertunjukan. Oh keren, selamat datang Orde Baru," kata Butet yang juga merupakan pendukung Ganjar Pranowo ini.

Kabar tentang "intimidasi" terhadap Butet sampai ke telinga anggota Kompolnas Yusuf Warsyim. Ia mengatakan Kompolnas masih mendalami kasus yang dialami Butet, salah satunya dengan memastikan apakah pemetasan Butet membutuhkan perizinan polisi atau tidak.

Selain itu kata Yusuf, hal yang juga harus diingat adalah pementasan Butet digelar pada masa kampanye Pemilu 2024. Ia berharap semua pihak melihat persoalan ini dengan jernih.

"Dalam keramaian kegiatan masyarakat, tentu, di dalam masa kampanye, kegiatan-kegiatan masyarakat yang itu masuk dalam rezim perizinan. Izin keramaian Polri memang itu, eh, ditengarai bisa berhimpitan kaitannya dengan penyelenggaraan kampanye.

Silakan Melapor

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Sandi Nugroho mempersilakan masyarakat melapor apabila ada anggota polisi yang bertugas tidak sesuai ketentuan.

Hal ini disampaikan Sandi saat menanggapi pertanyaan wartawan terkait dugaan intimidasi yang dialami oleh seniman Butet Kartaredjasa dan Agus Noor saat menggelar pertunjukan bermuatan satir politik di Taman Ismail Marzuki, Jakarta.

“Apabila ada oknum yang tidak sesuai ketentuan silakan dilaporkan,” kata Sandi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5.12.2023).

Jenderal polisi bintang dua itu menegaskan bahwa Polri netral dalam kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan masyarakat, termasuk kegiatan selama pesta demokrasi Pemilu 2024.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak berandai-andai, apabila ada oknum yang bertugas tidak sesuai ketentuan bisa langsung melaporkan ke Propram Polri.

“Jadi kita tidak usah berpersepsi, tidak usah berandai-andai, jangan katanya,” kata Sandi.

Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menjelaskan pihak kepolisian memang selalu melakukan pengamanan dalam setiap acara pentas budaya di TIM, termasuk acara yang melibatkan calon presiden dan calon wakil presiden di TIM.
 
“Kegiatan-kegiatan masyarakat di wilayah Jakarta Pusat, baik itu berupa seni budaya dan sebagainya, tentunya kami harus menjamin bahwa kegiatan tersebut berlangsung dengan aman,” katanya.
 
Selain itu Susatyo juga memastikan, terhadap setiap aktor maupun materi acara tidak pernah ada campur tangan dari kepolisian.
 
"Personel yang dikerahkan untuk pengamanan hanya berkoordinasi dengan penyelenggara acara terkait izin, dengan satpam terkait pengamanan dan pengaturan lalu lintas jika diperlukan, " katanya.
 
Wakil Direktur Intelijen dan Keamanan (Wadirintelkam) Polda Metro Jaya AKBP Miko Indrayana menambahkan perizinan acara yang melibatkan banyak orang memang harus melalui kepolisian sesuai Peraturan Pemerintah nomor 60/2017 tentang Tata Cara Perizinan dan Pengawasan Kegiatan Keramaian Umum, Kegiatan Masyarakat Lainnya dan Pemberitahuan Kegiatan Politik.
 
“Oleh karena itu pada 8 November 2023, Kayan menyampaikan permohonan izin proposal kegiatan berupa tontonan umum yang akan dilaksanakan di Taman Ismail Marzuki pada 1 dan 2 Desember,” katanya.
 
Perizinan itu, kata Wadir, juga telah selesai pada 13 November 2023 dan sudah diberitahukan kepada PT Kayan.

Penyelenggara Bantah Ada Intimidasi Polisi

PT Kayan Production, penyelenggara pentas teater bertajuk 'Musuh Bebuyutan' pada 1-2 Desember 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat membantah ada intimidasi polisi.

“Hanya mau menyampaikan bahwa saya memang yang melakukan pengurusan terkait surat-surat perizinan ke kepolisian. Tidak ada intimidasi dalam penandatanganan surat tersebut,” kata Sekretariat PT Kayan Production Indah dikutip Antara dalam keterangan tertulis.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER