Dugaan KDRT ke Lesti Kejora, Rizky Billar Dicecar 38 Pertanyaan: Pentingnya Korban Berani Bersuara

12 Oct 2022 16:10 WIB

thumbnail-article

Rizky Billar dan Lesty Kejora. Foto: Instagram/@lestykejora

Penulis: Jay Akbar

Editor: Ramadhan Yahya

Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan mencecar artis Rizky Billar dengan sedikitnya 38 pertanyaan terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap sang istri Lesti Kejora.

"Penyidik sudah mempersiapkan sebanyak 38 pertanyaan," kata Kasi Humas Polrestro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, dikutip Antara di Jakarta, Rabu (12/10/2022).

Nurma mengatakan Rizky datang memenuhi panggilan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan pukul 11.00 WIB didampingi pengacaranya. Saat ini Rizky masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

"Saudara R sudah di Polres Jakarta Selatan, kemudian sudah menghadap penyidik," kata dia.

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Rizky Billar kepada Lesti Kejora mengejutkan publik karena dua pasangan ini kerap tampil mesra di media. 

Kasus ini mencuat berkat keberanian Lesti melaporkan kekerasan yang dilakukan suami ke polisi. Kekerasan dialami Lesti pada 28 September 2022 pukul 01.51 WIB dini hari di kediaman keduanya di Cilandak, Jakarta Selatan.

Saat itu, Rizky melakukan kekerasan fisik dengan mendorong, membanting ke kasur, dan mencekik leher Lesti sehingga jatuh ke lantai.KDRT tersebut kembali terulang pada pukul 09.47 WIB. Saat itu Rizky menarik tangan Lesti ke arah kamar mandi. Kemudian membantingnya ke lantai dan dilakukan berulang kali.

Akibat kejadian tersebut Lesti harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat luka-luka yang dialaminya.

Korban KDRT Jangan Takut Melapor

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Puspayoga mendorong warga melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke kepolisian atau layanan pengaduan yang telah disediakan oleh pemerintah.

Dia mengemukakan bahwa KDRT terhadap penyanyi Lesti Kejora oleh suaminya, Muhammad Rizky alias Rizky Billar, mengajarkan pentingnya keberanian korban untuk melapor.

"Sekarang kita imbau seluruh lapisan masyarakat, siapa pun yang jadi korban harus berani speak up (angkat bicara) demi memberikan keadilan kepada korban dan efek jera kepada pelaku sehingga tidak terjadi kasus berulang," kata Bintang di lingkungan istana kepresidenan Jakarta pada Selasa.

Dia juga menekankan pentingnya edukasi mengenai pencegahan KDRT kepada masyarakat mulai dari tingkat akar rumput.

"Terkait dengan KDRT yang lagi viral sekarang, kita tunggu proses yang sedang berjalan. Tapi, bagaimana pun juga jadi evaluasi kita bersama bahwa pentingnya kita memberikan edukasi ke masyarakat yang kita mulai dari akar rumput, dari keluarga itu penting," kata dia.

Bintang mengatakan bahwa Kementerian PPA sudah menyediakan pusat panggilan SAPA 129 dan saluran pengaduan melalui aplikasi WhatsApp nomor 0811111129129 bagi para korban maupun saksi kasus KDRT.

"Kita dorong untuk (melapor) itu, dan tidak hanya korban yang melihat, yang mendengar itu juga harus ikut peduli melaporkan terjadinya kekerasan," katanya.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER