Early Bird vs Night Owl, Mana yang Lebih Baik?

24 Februari 2024 20:02 WIB

Narasi TV

Ilustrasi seorang "night owl" yang bekerja di malam hari. (Sumber: Freepik)

Penulis: Nuha Khairunnisa

Editor: Rizal Amril

Berdasarkan waktu istirahatnya, manusia bisa dibagi menjadi dua tipe: mereka yang semangatnya merekah di pagi yang cerah dan mereka yang merasa lebih bersemangat ketika matahari telah tenggelam di barat. Early bird dan night owl, demikian istilah yang biasa digunakan untuk menyebut kedua tipe tersebut. 

Seperti namanya, mereka yang tergolong early bird cenderung lebih aktif dan berenergi di pagi hari. Bagi mereka, bangun pagi bukan hal yang sulit, bahkan terasa menyenangkan. Cericit burung dan langit yang cerah membuat early bird bersemangat dalam melakukan berbagai aktivitas dan menyelesaikan pekerjaan. 

Memasuki waktu malam, early bird biasanya mulai merasa lelah dan sulit berfokus pada pekerjaan. Setelah menjalani hari sejak pagi dengan penuh energi, malam hari bagi mereka adalah waktu untuk beristirahat. 

Sebaliknya, night owl lebih senang melakukan aktivitas di malam hari, bahkan hingga sangat larut. Di pagi hari, mereka biasanya sulit berkonsentrasi dan sering kali merasakan kantuk. 

Ketika malam mulai menjelang, night owl baru menemukan gairah dan energi untuk bekerja. Tak hanya itu, kreativitas mereka biasanya lebih mudah tersulut di waktu ketika kebanyakan orang sudah beristirahat. 

Umumnya, early bird dianggap sebagai kebiasaan yang lebih baik dibandingkan night owl. Sejumlah penelitian menyebut para early bird cenderung lebih bahagia, selalu tepat waktu, dan memiliki hidup yang teratur. Sebaliknya, mereka yang tergolong night owl kerap dikaitkan dengan karakter pemalas, impulsif dan pemarah. 

Sebenarnya, mana yang lebih baik di antara keduanya? Apakah menjadi early bird memang lebih baik daripada night owl?

Early bird vs night owl, mana lebih baik?

Perbedaan jadwal harian antara early bird dan night owl ini berkaitan dengan chronotype, yakni istilah sains yang merujuk pada kecenderungan alami tubuh untuk tertidur dan terbangun di jam yang sama setiap harinya. 

Chronotype dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain genetik dan usia. Semakin bertambahnya usia, seseorang memiliki kecenderungan untuk lebih memilih beraktivitas di pagi hari.

Faktor jenis kelamin juga berpengaruh, di mana perempuan cenderung bangun lebih pagi dan menyukai aktivitas di pagi hari dibandingkan laki-laki yang aktivitasnya lebih banyak dilakukan di malam hari. 

Siklus yang fleksibel ini membuat seseorang bisa menjadi early bird di satu waktu dan night owl di waktu lainnya. Hal ini didukung dengan kemampuan gen dalam tubuh manusia untuk mengontrol pola tidur, sehingga waktu bangun dan tidur seseorang dapat selalu berubah. 

Selama waktu ideal untuk tidur yakni 7–8 jam per hari terpenuhi, sebenarnya tidak masalah apakah seseorang merupakan early bird atau night owl.

Tidak perlu memaksakan diri untuk mengikuti pola tidur yang tidak sesuai dengan preferensi tubuh. 

Akan lebih baik jika seseorang memahami chronotype alaminya agar dapat memfokuskan aktivitas di waktu-waktu tertentu untuk memaksimalkan produktivitas. 

Cara termudah untuk mengetahui chronotype alami yakni dengan menjauhkan alarm. Biarkan tubuh menentukan kapan waktunya untuk tidur dan kapan saatnya bangun. 

Catat juga waktu bangun dan waktu tidur di aplikasi ponsel atau secara manual untuk lebih memahami pola tidur yang ideal.  

NARASI ACADEMY

TERPOPULER

KOMENTAR