16 Februari 2023 11:02 WIB
Penulis: Rusti Dian
Editor: Margareth Ratih. F
Kata “deadline” mungkin sudah tidak asing lagi, apalagi untuk orang yang sering berhadapan dengan pekerjaan tertentu. Walaupun pekerjaan tersebut sudah diberi jauh-jauh hari, tapi tak jarang orang memilih untuk mengerjakan sesuatu mepet dengan batas waktu tersebut. Inilah yang disebut dengan deadliner.
Deadliner person berarti seseorang yang biasa mengerjakan sesuatu mendekati tenggat waktu penyelesaian yang sudah ditetapkan sebelumnya. Deadliner person tidak hanya untuk mahasiswa atau pelajar saja, melainkan juga berbagai profesi lainnya. Tak jarang para deadliner ini mendapat stereotip dari masyarakat yaitu dianggap pemalas, tukang menunda pekerjaan, dan tidak bisa membagi waktu.
Pemberian deadline biasanya untuk menargetkan suatu tugas atau proyek selesai dalam kurun waktu tertentu. Di sini, seseorang juga dilatih bertanggung jawab atas pekerjaannya. Adanya deadline juga dapat membantu kita lebih mudah menilai beban pekerjaan dan sesuatu yang penting diprioritaskan.
Tapi, terkadang ada juga orang yang lebih nyaman mengerjakan sesuatu mendekati deadline. Alih-alih menjadi panik atau hectic, mereka justru merasa lebih kreatif ketika menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang singkat.
Dampak menjadi deadliner
Menjadi deadliner memang tidak selamanya dianggap baik. Jika ia benar-benar bertanggung jawab atas pekerjaannya, maka itu tak akan menjadi masalah. Tapi jika ia sampai merugikan orang lain atau menciptakan culture kerja yang buruk, hal ini perlu dievaluasi.
Berikut dampak yang bisa ditimbulkan ketika menjadi deadliner:
Tips agar tidak menjadi deadliner
Jika kamu selama ini merasa menjadi seorang deadliner tiap harus menyelesaikan pekerjaan, berikut tips agar kamu tidak terus-terusan menjadi deadliner:
Setelah kamu mendapatkan pekerjaan dengan deadline tertentu, coba untuk menyusun skala prioritas yang harus kamu kerjakan. Sebisa mungkin prioritaskan yang waktunya paling dekat. Kamu juga bisa memprioritaskan mulai dari yang paling mudah dikerjakan hingga yang paling sulit.
Di luar deadline yang sudah disepakati bersama, kamu juga bisa menentukan deadline untuk diri sendiri. Deadline tersebut bisa kamu buat beberapa jam atau hari sebelum deadline yang sudah disepakati. Hal ini memungkinkan kamu untuk menyelesaikan pekerjaan lebih cepat sehingga kamu memiliki waktu untuk cek kesesuaian pekerjaanmu.
Jika kamu merasa tidak sanggup menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan deadline yang sudah ditetapkan, kamu bisa bernegosiasi terlebih dulu. Jika tidak bisa negosiasi, kamu harus menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan cepat, namun tetap berpikir serealistis mungkin.
Jangan lupa untuk catat setiap progress pekerjaanmu. Hal ini dapat memudahkan untuk mendeteksi mana pekerjaan yang belum kamu selesaikan. Dari situ, kamu juga bisa mengontrol counting down mendekati deadline.
Menjadi deadliner memang tidak selamanya buruk. Tapi, alangkah lebih baik untuk mengerjakan pekerjaan jauh-jauh hari, terlebih jika kamu bekerja dengan tim. Kamu tidak akan tahu pekerjaan atau agendamu ke depan akan seperti apa. Jadi, cicil pekerjaan selagi bisa kamu cicil agar kamu juga memiliki banyak waktu luang.
KOMENTAR
Latest Comment