Erupsi Gunung Semeru, Begini Himbauan dari BPBD Lumajang

6 Feb 2023 14:02 WIB

thumbnail-article

Gunung Semeru. Sumber: Antara.

Penulis: Moh. Afaf El Kurniawan

Editor: Margareth Ratih. F

Gunung Semeru kembali mengalami erupsi disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 6 kilometer. Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur ini kembali erupsi pada Minggu pukul 12.42 WIB.

Dilansir dari antaranews.com, Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Joko Sambang telah memberikan keterangan terkait erupsi yang terjadi di Gunung Semeru.

"Telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada 5 Februari 2023 pukul 12:42 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 1.500 meter di atas puncak atau sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut," keterangan yang diberikan oleh Joko Sambang.

Abu dengan intensitas sedang hingga tebal

BPBD Lumajang kerap memperoleh laporan terkait aktivitas gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) tersebut dari petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru yang terletak di Gunung Sawur, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Joko Sambang mengatakan bahwa kolom abu teramati berwarna putih, kelabu, hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah utara. Erupsi tersebut tertangkap kamera seismogram dengan amplitudo maksimum 22mm dengan durasi kisaran 15 menit.

"Erupsi tersebut juga disertai awan panas guguran sebanyak satu kali dengan jarak luncur 6.000 meter mengarah ke tenggara dan selatan yakni Besuk Kobokan dan Kali Lanang," imbuhnya.

Pembatasan aktivitas masyarakat

Saat ini Gunung Semeru berada dalam status Siaga atau Level III. Hal tersebut membuat pihak dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan beberapa rekomendasi yang patut dipatuhi oleh masyarakat setempat.

"Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi)," kata Joko Sambang.

Masyarakat yang berada di luar jarak tersebut juga dilarang untuk melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan. Hal tersebut dilakukan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

"Masyarakat di lereng Semeru juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tambahnya.

Lebih lanjut, Joko Sambang menghimbau agar masyarakat tetap waspada akan awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.

Demikian informasi seputar erupsi Gunung Semeru yang disertai dengan awan panas guguran dengan jarak luncur 6 kilometer.

Apa Komentarmu?

Tulis komentar

ARTIKEL TERKAIT

VIDEO TERKAIT

KOMENTAR

Latest Comment

Belum ada komentar

Jadilah yang pertama mengirimkan komentar untuk bertukar gagasan dengan pengguna lainnya

TERPOPULER